Liputan6.com, Jakarta - PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) berencana melakukan pengalihan kembali saham treasuri sebanyak 70.232.300 lembar. Saham hasil pembelian kembali (buyback) itu akan dijual di bursa mulai 3 Maret 2022.
PT Arwana Citramulia Tbk telah menunjuk PT RHB Sekuritas Indonesia dalam aksi korporasi ini. Penjualan saham treasuri ini merupakan periode yang kedua.
Untuk periode pertama, telah dilaksanakan pada 24 Maret 2021 hingga 31 Desember 2021 dengan jumlah saham buyback yang dijual sebanyak 945.300 lembar.
Baca Juga
Advertisement
"Penjualan kembali saham hasil buyback tahun 2020 dilakukan untuk meningkatkan likuiditas,” ujar Direktur PT Arwana Citramulia Tbk, Edy Suyanto dalam keterbukaan informasi bursa, Rabu (16/2/2022).
Saham ARNA ditutup naik 35 poin atau 3,39 persen ke level Rp 925 pada perdagangan Rabu, 16 Februari 2022. Sapanjang 2022, saham ARNA telah naik 125 poin atau 15,63 persen. Jika mengacu pada harga tersebut, perseroan berpotensi meraup Rp 64,96 miliar dari penjualan 70.232.300 lembar saham treasuri.
PT Arwana Citramulia Tbk telah merampungkan pembelian kembali saham (buyback) 71.177.600 lembar saham ARNA pada 23 Oktober 2020.
Harga rata-rata buyback yakni Rp 373,4 per lembarnya. Dengan demikian, jumlah realisasi dana yang digunakan perseroan dalam aksi buyback yakni sekitar Rp 26,64 miliar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja 2021
Sebelumnya, produsen keramik, PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 45,78 persen menjadi sebesar Rp 470,90 miliar sepanjang tahun 2021.
Hal tersebut disampaikan oleh Manajemen Arwana Citramuliamelalui keterbukaan informasinya ke regulator, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 14 Februari 2022.
Sementara sepanjang 2020, laba bersih Arwana Citramulia hanya mencapai sebesar Rp 323,01 miliar. Peningkatan laba bersih tersebut bersumber dari kenaikan pendapatan perseroan sebesar 15,51 persen menjadi sebesar Rp 2,55 triliun di 2021, dibanding sebelumnya Rp 2,21 triliun pada 2020.
Meski beban pokok penjualan meningkat, perseroan diuntungkan dengan laba selisih kurs, laba penjualan aset tetap, dan pendapatan lain-lain yang mengalami kenaikan, sehingga Arwana menghasilkan laba usaha sebesar Rp 602,72 miliar di 2021.
Ada kenaikan laba usaha sebesar 44,94 persen dibandingkan laba usaha Arwana di 2020 sebesar Rp 420,14 miliar.
Untuk tahun buku 2021, Arwana menghasilkan laba per saham sebesar Rp 64,79, naik 46,09 persen dibanding laba per saham perseroan pada 2020 sebesar Rp 44,35.
Per 31 Desember 2021, kas dan setara kas Arwana tercatat sebesar Rp 602,55 miliar, naik 38,24 persen dari 2020 yaitu sebesar Rp 435,88 miliar.
Total liabilitas Arwana pada akhir 2021 tercatat sebesar Rp 670,35 miliar, sementara total ekuitasnya sebesar Rp 1,57 triliun.
Advertisement