Liputan6.com, Jakarta - Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan bahwa saat ini banyak startup potensial yang tidak memiliki basis atau latar belakang teknologi.
"Saat ini kita ketahui bahwa startup-startup tidak melulu berbasis teknologi, jadi tidak harus ada teknologi dalam konteks ada tekniknya, engineer-nya," kata Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN.
Advertisement
Dalam Pengumuman Pendanaan Perusahaan Pemula Berbasis Riset Gelombang Pertama pada Rabu (17/2/2022), Handoko menyebutkan, banyak startup potensial yang berbasis pada data atau social engineering.
"Ini juga kami ingin dorong bahwa startup itu bisa mencakup banyak aspek. Tidak harus orang IT yang bikin startup, tidak harus orang teknik yang bikin startup," kata Handoko dalam acara yang diselenggarakan secara virtual itu.
Menurut Handoko, di bidang ilmu sosial pun, ada banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk menjadi sebuah startup.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
7 Skema Pendanaan Riset di 2021
Handoko pun mengungkapkan, di dua tahun terakhir, pandemi Covid-19 memunculkan peluang-peluang baru yang awalnya sama sekali tidak terpikirkan.
"Peluang-peluang baru itu biasanya yang bisa menangkap teman-teman kita, generasi muda, yang punya ide-ide yang keren-keren, itulah yang harus kita fasilitasi," kata Handoko.
Menurutnya, dengan munculnya startup dari generasi muda ini, maka juga dapat berdampak pada terdorongnya pertumbuhan ekonomi riil negara.
BRIN sejak tahun 2021 telah membuka tujuh skema pendanaan riset dan inovasi.
Pendanaan tersebut adalah Flagship Prioritas Riset Nasional (PRN) BRIN Tahun 2022-2024, Pendanaan Perusahaan Pemula Berbasis Riset, dan Fasilitasi Hari Layar Tahun 2022–2024.
Ada juga Pendanaan Riset Penanganan Covid-19, Fasilitasi Pusat Kolaborasi Riset, Pendanaan Ekspedisi dan Eksplorasi Tahun 2022–2024 dan Fasilitasi Pengujian Produk Inovasi Kesehatan.
Advertisement
Pendanaan Perusahaan Pemula Berbasis Riset
Seluruh skema pendanaan dan fasilitasi yang ada tersebut tidak sekedar untuk membiayai kegiatan riset bagi periset yang ada di BRIN, namun juga dibuka dan bisa diakses oleh seluruh pihak secara kompetitif.
Salah satu skema yang telah dibuka dan telah selesai pelaksanaan seleksinya yaitu Pendanaan Perusahaan Pemula Berbasis Riset (PPBR). Penerima pendanaan pada gelombang I tahun 2022 berjumlah 9 PPBR.
"Ini merupakan kebanggaan bagi kami sebagai upaya memberikan peran aktif dalam memperkuat sendi ekonomi negara," kata Handoko.
"Sehingga publik menjadi semakin paham bahwa riset dan inovasi di Indonesia bukan hanya milik periset, tapi juga dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat, dan memberikan nilai tambah bagi komoditas ekonomi mikro," pungkasnya.
(Dio/Isk)
Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona
Advertisement