Liputan6.com, Jakarta - Pekan lalu, EA mengumumkan mereka tidak merilis game pack terbaru untuk gim The Sims 4 yang berjudul My Wedding Stories di Rusia.
Namun, baru-baru ini, penerbit Amerika Serikat menyatakan konten tambahan untuk game life simulator tersebut akhirnya rilis di negara tersebut.
Advertisement
"Kami telah mendengarkan curahan perasaan dari komunitas kami termasuk dukungan untuk keputusan kami dan kepedulian terhadap sesama anggota komunitas mereka," tulis EA di laman resminya, dikutip Jumat (18/2/2022).
Selain itu, EA juga mengumumkan mereka akan menunda peluncuran My Wedding Stories secara global, termasuk di Rusia, dari sebelumnya 17 Februari menjadi 23 Februari 2022.
Game pack My Wedding Stories untuk The Sims 4 awalnya sempat dinyatakan tak akan rilis untuk para pemain di Rusia.
Hal ini setelah EA merasa tidak bisa membagikan secara bebas konten di game pack tersebut, yang kemungkinan terkait dengan adanya aturan anti-LGBTQ di Rusia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Ubah Konten
Diketahui, konten untuk pemasaran dari game pack tersebut, menampilkan pernikahan pasangan lesbian yang bernama Dominique dan Camille. Alih-alih mengubah konten, EA memutuskan tidak merilisnya di Rusia.
Mengutip IGN, hal ini mendatangkan kritik dari para pemain The Sims 4 di Rusia yang akhirnya mendesak EA dengan tagar #weddingsforrussia.
Mereka mengatakan, The Sims 4 sendiri sudah memiliki konten untuk membuat hubungan selain berbeda jenis kelamin dan sudah tersedia di Rusia meski memiliki rating 18+.
Pengumuman terbaru EA juga menyatakan tidak akan ada penyesuaian atau perubahan untuk konten di My Wedding Stories untuk pasar Rusia.
"Kami sekarang akan merilis Paket Game The Sims 4 'My Wedding Stories' ke komunitas kami di Rusia, tidak ada penyesuaian dan tidak berubah, menampilkan Dom dan Cam," tulis perusahaan.
Advertisement
Terkait UU Anti-LGBTQ
Dalam pengumuman pertamanya, EA memang tidak mengutip aturan atau undang-undang federal tertentu.
Namun, kemungkinan EA merujuk pada undang-undang tahun 2013, yang melarang konten untuk anak-anak (di bawah 18 tahun) menampilkan homoseksualitas sebagai norma masyarakat, dan melabelinya sebagai propaganda.
Regulasi ini juga secara efektif mengenakan hukuman untuk pidato pro-LGBTQ, serta pelarangan akses ke situs LGBTQ.
Tidak diketahui apa keputusan awal EA terkait dengan kekhawatiran mengenai konten dalam gimnya akan berujung pada masalah hukum bagi perusahaan, bentuk protes aturan tersebut, atau alasan lain.
(Dio/Ysl)
Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan
Advertisement