Liputan6.com, Jakarta - Model majalah dewasa, Novi Amelia, ditemukan tewas di lantai dasar Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu 16 Februari 2022.
Novi Amelia diduga tewas akibat bunuh diri. Hal tersebut disampaikan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, pihaknya telah memeriksa dua saksi kunci yang mengetahui secara detail kronologi kasus dugaan bunuh diri Novi Amelia.
"Iya dia (korban) awalnya duduk di balkon, terus dari saksi menyampaikan 'mohon jangan loncat'. Itu disampaikan dari bawah. Saksi naik ke atas, tapi pintu di kunci dari dalam. Akhirnya saksi dobrak. Tapi almarhumah sudah loncat," kata Budhi saat dihubungi, Rabu 16 Februari 2022.
Lantas siapakah sebenarnya sosok Novi Amelia? Diketahui Novi memulai karier sebagai model sejak 2004 saat hijrah ke Jakarta dari kampung halamannya di Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
Novi Amelia sempat menjadi perhatian pada 2012 silam lantaran kasus kecelakaannya di Tamansari, Jakarta Barat. Kala itu, dia mengendarai mobil hanya dengan mengenakan bra dan celana pendek ketat. Novi juga diketahui menyetir dalam kondisi tidak sadar.
Berikut profil singkat dan deretan kasus Novi Amelia yang sempat curi perhatian sebelum akhirnya ditemukan tewas diduga bunuh diri dihimpun Liputan6.com:
Profil Singkat
Perempuan yang sempat membuat heboh dengan penampilannya ini lahir 1 Desember 1987. Dia memulai karier sejak 2004 saat pertama kali hijrah ke Jakarta dengan menjadi model majalah dewasa Popular.
Namun, Novi Amelia sempat berhenti menjadi model majalah pria dewasa pada 2009 karena urusan asmara.
Selain menjadi model, Novi Amelia pernah merilis album pop dangdut pada 2008.
Namun, berbagai persiapannya promosi di media gagal di tengah jalan karena Novi merasa tak siap terjun sebagai penyanyi.
Advertisement
Tersandung Kasus Kecelakaan
Pada 2012 silam, Novi Amelia tersandung kasus kecelakaan di Tamansari, Jakarta Barat. Kala itu, dia mengendarai mobilnya hanya dengan mengenakan pakaian dalam dan celana pendek ketat, juga diketahui menyetir dalam kondisi tidak sadar.
Saat itu, foto-foto Novi yang hanya mengenakan pakaian dan celana pendek ketat sempat beredar di dunia maya. Dalam rangkaian gambar itu, dia terlihat berada dalam sebuah ruangan yang diduga kantor polisi dengan tangan terborgol.
Saat proses hukumnya berjalan, tepatnya pada 1 Juli 2013, Novi kembali mengamuk saat naik ojek di flyover Mampang, Jakarta Selatan.
Tiba di Pancoran, ia turun dari motor dan berlari. Ia bahkan nyaris tertabrak mobil, namun berhasil diamankan tukang ojek, Suhendar, yang dibantu polisi.
Ia sempat mencekik Suhendar, membuka kancing baju, dan membuang pakaian dalamnya, sebelum diamankan di Mapolres Jakarta Selatan.
"Sampai di Polsek Mampang, disamperin sama polisi. Masih ngaco tuh ngomongnya. Nantangin polisi. Ia buka baju, kancing semua. Terus teriak 'aku rela diperkosa sama polisi,'" kata Suhendar.
Jalani Terapi di RSKO
Novi kembali mengamuk pada September 2013 di tempat kosnya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Ia akhirnya dibawa temannya ke Mapolsek Setiabudi. Di sana, Novi mengamuk lagi, bahkan sempat akan membuka bajunya, tapi dicegah para polwan.
Petugas akhirnya membawa Novi ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO). Dalam persidangan kasus kecelakaan, Novi sempat mengungkap masih mengikuti terapi di RSKO untuk menghilangkan gangguan psikis yang diderita.
Novi juga mengaku, kondisinya telah membaik setelah menjalani perawatan di RSKO sejak November 2013. Selain itu, dia mengaku terus mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter RSKO.
"Satu hari saya minum empat pil, pagi dan malam. Kata dokter, kalau tidak minum obat, saya bakal ngamuk lagi," ujar Novi.
JPU Pengadilan Negeri Jakarta Barat menuntut Novi selama tujuh bulan penjara. Novi didakwa melanggar pasal primer Pasal 312 dan pasal sekunder Pasal 310 ayat 2 Undang-Undang RI No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan ancaman pidana selama tujuh bulan penjara.
Advertisement
Pernah Diamankan ke Panti Dinas Sosial
Tak cukup sampai di situ, pada Desember 2016, Novi Amelia kedapatan diamankan ke Panti Dinas Sosial DKI Jakarta di Kedoya, Jakarta Barat, lantaran mengamuk di pinggir jalan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Saat diperiksa, lapor kanal Showbiz, Novi tidak membawa kartu tanda pengenal. Kasudin Sosial Jakarta Selatan saat itu, Mursidin menyebut apa yang dilakukan Novi adalah perbuatan yang sangat mengganggu ketertiban umum. Dia pun dikirim ke Panti Dinas Sosial DKI Jakarta di Kedoya untuk dibina.
Merdeka.com melaporkan, ayahanda Novi, Suhardi, seolah tidak heran dengan tingkah laku anaknya yang kerap berteriak-teriak hingga membuat heboh orang sekitar. Ia mengatakan, Novi sudah cukup lama mengalami depresi.
"Sejak ke Jakarta, ia Depresi. Kalau di sini (kampung), ia enggak suka begitu kok (teriak-teriak di tempat umum). Biasa-biasa saja," kata Suhardi.
Maka itu, Suhardi mengaku sempat ragu mengizinkan bungsu enam bersaudara itu untuk kembali ke Jakarta.
"Tapi anaknya keras, enggak bisa dilarang. Akhirnya ia berangkat sendiri siang-siang," ucap dia.
Sebelumnya, Novi Amelia sempat menetap di kampung halamannya di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, selama enam bulan. Ia disebut tidak mempunyai pekerjaan tetap saat itu.
"Di rumah saja begitu," jelas Suhardi.
Diduga Bunuh Diri, Sempat Memperlihatkan Gelagat Mencurigakan
Hingga akhirnya pada Rabu 16 Februari 2022, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Solpanit mengatakan kematian LA atau Novi Amelia pertama kali diketahui sekuriti.
Berdasarkan keterangan, korban sempat menunjukkan gelagat mencurigakan sebelum ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Sekuriti lari ke atas. Tiba-tiba dari lantai delapan ternyata pintu sudah terkunci dari dalam. Di dobrak sama sekuriti, ia (korban) sudah mendarat di bawah," ujar Ridwan.
Ridwan menerangkan, kasus dugaan bunuh diri ditangani Polsek Pancoran. Saat ini, beberapa saksi sedang dimintai keterangan.
"Ada saksi yang diperiksa dengan beberapa sekuriti apartemennya," ucapnya.
Advertisement