Ronaldo Berniat Hengkang, Pemain MU yang Disalahkan

Ronaldo ingin hengkang karena rekan-rekannya, seperti Rashford, Dalot dan Luke Shaw karena gagal memberinya servis yang cukup.

oleh AY Yustiawan diperbarui 17 Feb 2022, 11:30 WIB
Penyerang Manchester United, Cristiano Ronaldo bereaksi saat bertanding melawan Middlesbrough pada putaran keempat Piala FA 2021/2022 di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Sabtu (5/2/2022). MU kalah lewat adu penalti 7-8 dari Middlesbrough. (AP Photo/Jon Super)

Liputan6.com, Jakarta Cristiano Ronaldo bisa meninggalkan Manchester United atau MU jika mereka gagal lolos ke Liga Champions. Ini tentu sesuatu yang tampaknya tidak terbayangkan ketika mereka menyambutnya kembali ke klub Liga Inggris ini pada Agustus lalu.

Paris Saint-Germain telah dikaitkan dengan pemain asal Portugal itu. Apalagi, masa depan Kylian Mbappe saat ini diselimuti ketidakpastian dengan kontraknya yang akan berakhir pada musim panas.

Bayern Munchen dan AS Roma asuhan Jose Mourinho juga muncul sebagai pelamar potensial.

Mantan striker Norwich, Dean Ashton, membela sikap Ronaldo itu, sambil menyebut karena rekan-rekannya, seperti Rashford, Dalot dan Luke Shaw karena gagal memberinya servis yang cukup.

“Ini bukan salahnya untuk memulai,” kata Ashton kepada talkSPORT. “Dia [Ronaldo] marah karena layanannya seburuk itu," ujarnya.


Pembelian

Pemain Manchester United Cristiano Ronaldo, 7, berdiri dengan rekan satu timnya sebelum pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Brighton & Hove Albion di stadion Old Trafford, di Manchester, Inggris, Selasa, 15 Februari 2

Menurut dia, saat MU membeli Ronaldo memang tidak membeli pemain seperti dia sepuluh tahun lalu. Mereka membeli pemain seperti dia sekarang.

“Anda lihat Juve, dia tidak memasukkan tiga atau empat pemain kemudian menghancurkannya, meski dia tidak mencetak gol dari luar kotak penalti," kata Ashton.


Cara Lain

Unggul jumlah pemain membuat Manchester United semakin beringas. Ronaldo dan Fernandes terlihat padu dan saling bahu membahu dalam menciptakan peluang. Hanya saja, Sanchez bermain dengan sangat apik di bawah mistar gawang Brighton.

“Permainannya ada di dalam kotak penalti. Gerakan hebat, gerakan tajam, pengiriman, gol. Pemandangan gawang, belakang gawang," ujarnya.

“Manchester United bermain dengan cara lain kecuali apa yang dibutuhkan untuknya dan untuk mendapatkan yang terbaik darinya."


Dipertanyakan

MU membuka laga dengan penampilan yang kurang baik. Mereka terlihat kesulitan untuk mengembangkan permaianan. Bahkan, Setan Merah sempat hampir kebobolan di menit kelima usai Anthony Elanga (kanan) melakukan kesalahan. Untung, bola masih mampu dihentikan De Gea. (AFP/Paul Ellis)

Ashton mempertanyakan mengapa memiliki pencetak gol terbaik dalam sejarah sepak bola, tapi tidak memberinya layanan yang dia butuhkan?

“Rashford, mengapa dia terus mencoba melakukan knuckleball di setiap umpan silang? Dia hanya memberikannya kepada pemain pertama," kata Ashaton.


Layanan

Jelang pertandingan berakhir, Manchester United menambah keunggulannya lewat Bruno Fernandes (kanan). Skor berubah menjadi 2-0 dan mustahil untuk dikejar Brighton di menit yang tersisa. The Red Devils akhirnya menuai kemenangan. (AP/Rui Viera)

“Mengapa Dalot dan Shaw melakukan crossing dari dalam, ketika itu memberi Ronaldo lebih sedikit kesempatan untuk melewatinya dan mengalahkan seorang bek?

“Ini adalah pria dengan lompatan yang luar biasa dan dia tidak mencetak gol sundulan Liga Premier. Apa? Mereka tidak memberinya layanan.”

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya