Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Mahfud Md menyatakan siap untuk mememinta klarifikasi (tabayyun) kepada Ustaz Khalid Basalamah. Pernyataan itu disampaikan Mahfud Md saat ditanya netizen, apakah Ia berani berdebat dengan Ustaz Basalamah terkait wayang.
"Berani lah. Bukan berdebat tapi tabayun. Kan bagus bisa silaturrahim dengan Ustadz Khalid. Saya sebagai dosen saja, bukan Menteri. Anda atur saja, misal, 30 menit virtual berdua. Kami bicara berdua, yang lain boleh menyaksikan. Rasanya kimia saya sama dengan beliau: siap melakukan halaqah dan tabayun secara Islami," kata dia yang dikutip dari akun twitternya, Kamis (17/2/2022).
Dia membeberkan beberapa dalil tentang tata cara berdakwah berdasarkan Alquran dan Hadits. Hal tersebut sebagai pedoman dalam menyampaikan ajaran Islam kepada umat.
"Addiinun Nashihah (agama adl nasihat); Ballighuu annii walaw ayatan (sampaikan apa yg datang dariku meski kamu hanya tahu satu ayat); Ud'u ilaa sabiili rabbika bilhikmah wal mau'idzotil hasanah (Berdakwahlah ke jalan Tuhanmu dgn hikmah dan nasihat yg santun). Pedoman berdakwah," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Karena itu, jika ada orang yang salah atau tak setuju dengan pendapatnya, Mahfud meminta tak perlu membantahnya dengan cara menghina dan menyerangnya. Tetapi harus disampaikan dengan hikmah.
"Tetapi kita harus berdakwah (dan bertabligh) ke jalan dan pendapat yang benar (meski kita tahu hanya satu ayat) dengan santun-hikmah bernasihat tapi jelas dan tegas," ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tujuan Agama Diturunkan
Mahfud mengungkapkan agama diturunkan kepada manusia dimaksudkan agar dapat memberikan rasa kedamaian dalam hati. Selain itu, juga terjalin persaudaraan yang erat.
"Agama dihadirkan oleh Allah untuk membimbing manusia beribadah agar berhati damai dan tenang (muthmainnah) dengan persaudaraan (ukhuwwah). Jadi jika dengan beragama Anda tidak damai, benci kepada orng lain yang berbeda, merasa terancam dan suka mengancam (ammarah) berarti Anda salah dalam beragama," demikian Mahfud.
Advertisement