Pakai Duit Pribadi, Anggota DPR RI Bagikan 20.400 Liter Minyak Goreng Rp9.000 di Pasuruan

Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam sedikitnya menyediakan 20.400 liter minyak goreng dalam pasar murah tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Feb 2022, 18:00 WIB
Penjual memperlihatkan minyak goreng kemasan di kiosnya Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (19/1/2022). Pemerintah resmi mengimplementasikan kebijakan minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter untuk semua jenis kemasan mulai hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Pasuruan - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam merogoh kocek pribadinya untuk membantu warga di Kabupaten Pasuruan mendapatkan minyak goreng dengan mudah dengan harga murah. Dia menggelar pasar murah dan menyediakan sedikitnya 20.400 liter minyak goreng dengan harga Rp9.000 per liter.

Dalam keterangan tertulisnya, Mufti Anam mengatakan bahwa ada 5 kecamatan di Pasuruan yang mendapat suplai minyak goreng Rp9.000, kecamatan itu adalah Kecamatan Puspo, Tosari, Prigen, Lumbang, dan Tutur. Di wilayah tersebut harga minyak goreng diketahui memang masih cukup mahal yakni di atas Rp18.000 per liter. 

"Maka kami bergerak membantu masyarakat agar mendapatkan minyak goreng dengan mudah dan murah, mengingat minyak goreng ini penting sekali dalam kebutuhan rumah tangga dan produksi UMKM," kata Mufti, Kamis (17/2/2022). 

Ia mengatakan, 5 titik yang dipilih di Pasuruan berada di pedesaan yang cukup jauh dari pusat kota. Di wilayah yang berada di kawasan dataran tinggi alias pegunungan itu, minyak goreng selama ini tak hanya mahal tetapi juga masih langka.

"Harganya bahkan Rp20.000 per liter. Maka saya gerojok di harga Rp9.000 per liter agar rakyat bisa menjangkaunya. Juga agar spekulan atau siapa pun yang main-main dengan harga minyak ini kembali menjual dengan harga wajar yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp11.500 per liter untuk curah, Rp13.500 per liter untuk kemasan sederhana, Rp14.000 per liter untuk kemasan premium," ujarnya.

 


Pakai Dana Pribadi

Penjual minyak Goreng (Arfandi/Liputan6.com)

Mufti mengatakan, pihaknya menggunakan dana pribadi untuk memberi subsidi harga minyak goreng sehingga bisa Rp9.000 per liter dengan kemasan merek premium.

"Ya ibaratnya jual rugi, untuk masyarakat, gotong royong di masa sulit pandemi ini. Saya belinya jauh di atas Rp9.000 per liter," ujarnya.

Dalam pasar murah itu, warga kurang mampu mendapatkan kupon yang nantinya bisa dijadikan akses untuk mendapatkan minyak goreng murah.

Mufti mengatakan, aksi menjual minyak goreng dengan harga jauh di bawah harga pasar bahkan di bawah harga yang ditetapkan pemerintah sejatinya adalah ajakan untuk memberi subsidi kepada masyarakat miskin.

Dia bercerita, telah berulang menyampaikan ide memberi subsidi minyak goreng ke masyarakat miskin dalam sejumlah rapat dengan Kementerian Perdagangan di DPR RI.

"Kalau sekarang ini kan semua bebas. Yang kaya atau yang miskin sama-sama beli minyak di harga kemarin itu Rp14.000 per liter menurut pemerintah. Tapi kenyataannya barang enggak ada. Yang ada harganya Rp18.000-20.000 per liter. Rakyat miskin jadi kesulitan beli," ujarnya.

Sehingga, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, ke depan perlu diberikan skema subsidi minyak goreng bagi rakyat miskin, sebagaimana halnya subsidi pupuk atau elpiji. Langkah serupa juga dilakukan Pemerintah Malaysia sehingga di sana harga minyak goreng Rp8.500 per liter karena memang disubsidi.

"Jadi mestinya ke depan subsidi minyak goreng bisa untuk harga warga miskin. Kan pemerintah sudah punya basis data di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial. By name by address. Tinggal dipakai untuk skema subsidinya. Ini juga bisa membantu UMKM makanan yang membutuhkan banyak minyak goreng," katanya pula.

 

Simak juga video pilihan berikuti ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya