Suasana jembatan apung Kali CBL di Desa Sukamekar, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (17/2/2022). Jembatan apung yang dibuat secara mandiri ini merupakan inisiasi warga sebagai akses penghubung masyarakat akibat minimnya jembatan penyeberangan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga melintasi jembatan apung saat menyeberangi Kali CBL di Desa Sukamekar, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (17/2/2022). Pengelola mematok tarif Rp2.000 sekali jalan bagi yang ingin menyeberangi kali menggunakan jembatan sepanjang 50 meter. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga memberikan uang kepada penjaga usai melintasi jembatan apung di Desa Sukamekar, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (17/2/2022). Warga mengaku adanya jembatan tersebut sangat membantu dalam beraktivitas karena tidak harus memutar jalan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga melintasi jembatan apung saat menyeberangi Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) di Desa Sukamekar, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (17/2/2022). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga memberikan uang kepada penjaga usai melintasi jembatan apung di Desa Sukamekar, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (17/2/2022). Warga mengaku adanya jembatan tersebut sangat membantu dalam beraktivitas karena tidak harus memutar jalan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga melintasi jembatan apung saat menyeberangi Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) di Desa Sukamekar, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (17/2/2022). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga melintasi jembatan apung saat menyeberangi Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) di Desa Sukamekar, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (17/2/2022). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)