Liputan6.com, Jakarta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono secara resmi membuka Rapat Koordinasi Keterpaduan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (Rakorbangwil) Kementerian PUPR Tahun 2022 di Jakarta, Kamis (17/2/2022).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya menyampaikan, pada 2023 perencanaan program kerja di Kementerian PUPR akan difokuskan pada tiga hal, yakni untuk meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur, fokus pada OPOR (optimalisasi, pemeliharaan, operasi, serta rehabilitasi), dan fokus pada program prioritas.
Advertisement
"Saya ingin menyampaikan kembali pesan Presiden Bapak Joko Widodo pada Hari Bakti PU ke-76, bahwa ke depan kita harus membangun lebih banyak lagi infrastruktur yang lebih berkualitas, yang smart dan ramah lingkungan, yang membuka akses dan meningkatkan keterhubungan antar wilayah, keterhubungan antar daerah, dan meningkatkan efisiensi serta meningkatkan produktivitas untuk mewujudkan Indonesia Maju," ujarnya.
Sebagai contoh, Menteri Basuki menyebutkan penanganan jalan rusak di kawasan Liang Melas Datas di Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang tengah dilakukan Kementerian PUPR menjawab aspirasi petani jeruk di Kabupaten Karo.
"Inilah yang dimaksudkan menghubungkan jalan nasional ke jalan produksi. Hal-hal seperti inilah yang harus dipriroitaskan salah satunya selain menghubungkan ke kawasan industri. Sehingga apa yang kita lakukan manfaatnya langsung dirasakan masyarakat," imbuhnya.
Dikatakan Menteri Basuki, upaya mewujudkan infrastruktur berkualitas harus dimulai dari pemenuhan kriteria kesiapan kegiatan (readiness criteria) dan perencanaan yang berkualitas.
"Jadi tidak asal mengusulkan program. Pengawasan juga harus lebih ketat untuk menjamin kualitas," tegas dia.
Untuk fokus pembangunan kedua yang akan dilakukan Kementerian PUPR, memberikan perhatian lebih besar pada kegiatan-kegiatan prioritas untuk infrastruktur yang sudah terbangun, meliputi Operasi, Pemeliharaan, Optimalisasi, dan Rehabilitasi atau disingkat OPOR.
"Semua infrastruktur yang sudah dibangun harus segera dioperasikan, tidak hanya dioperasikan tetapi juga dipelihara seperti pasar-pasar yang sudah dibangun Kementerian PUPR," tuturnya.
Optimalisasi
Selanjutnya, optimalisasi untuk menuntaskan dan memberikan manfaat dari infrastruktur yang telah terbangun. Menteri Basuki mencontohkan, jika telah dibangun infrastruktur penyediaan air baku berkapasitas 200 liter per detik dan sekarang baru dimanfaatkan 50 liter per detik, maka jangan bangun lagi yang baru.
"Terakhir, rehabilitasi ditujukan untuk infrastruktur yang telah mencapai umur konstruksi tertentu atau infrastruktur terdampak bencana, agar fungsinya dikembalikan seperti semula, seperti rehabilitasi irigasi untuk kembali meningkatkan intensitas tanam," pesan Menteri Basuki.
Fokus ketiga Kementerian PUPR sesuai arahan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), untuk memprioritaskan dukungan terhadap 118 kawasan yang dikembangkan pada 2023.
"Jangan lupa, kita juga diarahkan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk membantu penanganan kemiskinan ekstrem, melalui pembangunan sarana prasarananya seperti rumah layak huni dan sanitasi," ungkapnya.
Advertisement