Kasus Harian Nyaris 100 Ribu, Korsel Ingin Longgarkan Aturan COVID-19?

Korea Selatan (Korsel) berusaha bertahan di tengah lonjakan COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 17 Feb 2022, 20:40 WIB
Orang-orang antre untuk menunggu tes covid-19 di tempat pengujian darurat di Seoul, Korea Selatan, Rabu (8/12/2021). Untuk pertama kalinya, Korea Selatan (Korsel) melaporkan lebih dari 7.000 kasus Corona dalam 24 jam terakhir. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Seoul - Kasus harian COVID-19 di Korea Selatan (Korsel) mencapai 93 ribu kasus berdasarkan data kementerian kesehatan, Kamis (17/2/2022). Rata-rata kasus virus corona pekan ini adalah 65 ribu kasus di tengah penyebaran varian omicron.

Angka hari ini naik dari hari sebelumnya, yakni 90 ribu kasus. Pada awal pekan ini, kasus harian masih di kisaran 50 ribu.

Menurut laporan Yonhap, jumlah kasus harian dikhawatirkan mencapai 170 ribu kasus pada akhir bulan ini.

Mayoritas angka kematian adalah lansia berusia 60 tahun ke atas, tetapi dilaporkan ada seorang remaja yang baru-baru ini meninggal tak lama usai disuntik vaksin. Otoritas kesehatan masih memeriksa apakah kematian itu terkait dengan vaksin.

Total kasus mencapai 1,6 juta dan total angka kematian 7.238.

Angka pasien yang dirawat di ICU adalah 28,5 persen. Mayoritas pasien COVID-19 di Korsel dirawat di rumah.

Meski begitu, pemerintah Korsel saat ini sedang meninjau upaya untuk melonggarkan aturan COVID-19. Pelonggaran itu akan diputuskan pada Jumat besok.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kurangi Dampak Bisnis Kecil

Petugas medis (tengah) mengambil sampel usap hidung dari seorang wanita di pusat pengujian virus corona COVID-19, Seoul, Korea Selatan, Rabu (16/2/2022). Kasus COVID-19 harian Korea Selatan meningkat tajam mencapai angka tertinggi baru yaitu lebih dari 90 ribu. (Jung Yeon-je/AFP)

Wacana pelonggaran aturan COVID-19 ini akan diterapkan untuk mengurangi dampak kepada bisnis-bisnis kecil.

Saat ini, kumpul-kumpul dibatasi jadi enam orang saja. Restoran dan kafe juga kena dampak jam malam pada pukul 21.00.

Bila aturan dilonggarkan, warga tetap harus memakai paspor vaksin atau bukti negatif COVID-19 jika ingin memakai beberapa jenis fasilitas publik.

"Skema social distancing kita bertujuan untuk meminimalkan kasus-kasus kritis dan kematian, sembari mencegah penuhnya sistem medis," ujar pejabat kementerian kesehatan Son Young-rae.

"Kami akan membuat keputusan pada penyesuaian yang memungkinkan setelah meninjau tidak hanya jumlah infeksi harian, tetapi juga faktor-faktor terkait dengan cara yang komprehensif," ucapnya.

Hingga Kamis ini, ada 29,9 juta orang Korsel yang mendapatkan vaksin booster. Total vaksinasi full di Korsel adalah 86,2 persen.


Infografis COVID-19:

Infografis 5 Kondisi bila Pandemi Covid-19 Berakhir di 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya