Indeks Sektor Saham Transportasi dan Logistik Pimpin Kenaikan pada 2022

Hingga perdagangan Kamis, 17 Februari 2022, indeks menguat 17,97 persen secara year to date (ytd) di posisi 1.886.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Feb 2022, 19:03 WIB
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks sektor saham IDX Transportation & Logistic terpantau terus menguat sepanjang 2022. Pada perdagangan Kamis, 17 Februari 2022, indeks saham itu turun 0,69 persen.

Hingga perdagangan Kamis, 17 Februari 2022, indeks tersebut menguat 17,97 persen secara year to date (ytd) di posisi 1.886. Capaian itu sekaligus menjadi pertumbuhan tertinggi dibandingkan indeks lainnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun ini.

Salah satu saham yang naik signifikan pada indeks saham tersebut ada PT Temas Tbk (TMAS). Saham TMAS naik 59,12 persen ke posisi Rp 2.180 per saham. Selain itu, ada saham TRUK menguat 22,70 persen ke posisi Rp 200 per saham.

Pengamat pasar modal yang juga founder Traderindo.com Wahyu Laksono menilai, penguatan tersebut berkaitan dengan efek post pandemic sepanjang 2020—2021.

Sebagai gambaran, pada periode 2020—2021 sektor digital dan telekomunikasi jadi jawara. Transaksi e-commerce maupun transaksi digital lainnya tumbuh pesat lantaran adanya pembatasan sosial.

Menurut Wahyu, hal itu turut mendongkrak kinerja sektor transportasi utamanya logistik sebagai ekosistem dari e-commerce. Ditambah, mobilitas yang juga mulai menggeliat seiring longgarnya pembatasan.

"Jadi wajar jika mobilitas yang mulai menguat memicu sektor tersebut. Transportasi dan logistik pun ikut menguat,” ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis (17/2/2022).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang di semua moda transportasi pada kuartal IV-2021 mengalami peningkatan. Angkutan udara baik domestik maupun internasional naik 155,32 persen secara kuartalan dan 18,23 persen secara tahunan.

Penumpang angkutan laut juga mengalami kenaikan 19,76 persen secara kuartalan dan 9 persen secara tahunan. Sedangkan angkutan rel kereta naik 110,71 persen secara kuartalan dan 17,41 persen secara tahunan. "Pandemi membuat sektor ini sangat nyata kebutuhan dan potensinya,” imbuh Wahyu.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pendukung Sektor Transportasi dan Logistik

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia menuturkan, Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar memiliki prospek menarik untuk industri transportasi dan logistik di masa mendatang. Oleh sebab itu, Wahyu mengatakan pemerintah juga cukup getol membangun infrastruktur untuk memfasilitasi pertumbuhan tersebut.

"Itu kenapa Presiden sangat peduli dengan infrastruktur. Termasuk tol darat, tol udara maupun tol laut walau masih terdapat hambatan atau kekurangan lainnya,” kata dia.

"Jadi recommended untuk buying,” imbuhnya.

Adapun saham pilihan Wahyu, antara lain ada Astra International Tbk (ASII) yang disebutnya masuk lebih dalam ke ekosistem bisnis logistik. Kemudian Samudera Indonesia (SMDR), WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA), dan Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya