Liputan6.com, Cirebon - Ragam jenis dan karakter pewayangan menjadi bagian dari koleksi penting yang dimiliki keraton di Cirebon, salah satunya di Keraton Kacirebonan Cirebon.
Dari ratusan wayang kulit koleksi Keraton Kacirebonan, terdapat satu buah wayang yang dianggap istimewa. Wayang tersebut bernama Arjuna Sigeger.
Kepala Unit Cagar Budaya Keraton Kacirebonan Cirebon Elang Iyan Arifudin mengatakan, sosok Arjuna Sigeger memiliki karakter yang mirip dengan tokoh arjuna pada umumnya di cerita pewayangan.
Baca Juga
Advertisement
Konon, Arjuna Sigeger menjadi spesial karena proses pembuatannya sebagian dari kulit manusia.
"Ada dua kotak yang tersimpan wayang kulit di Keraton Kacirebonan. Yang pertama ada 150 tersimpan di kotak jimat kemudian 175 tersimpan di kotak anggon. Usianya lebih dari 400 tahun" ujar Elang Iyan kepada Liputan6.com, Kamis (17/2/2022).
Berdasarkan catatan naskah Pulasaren, ada sosok abdi dalem Keraton Kacirebonan yang rela menghibahkan sebagian kulitnya untuk dijadikan bahan pembuatan wayang kulit.
Dia mengatakan, wayang kulit Arjuna Sigeger dibuat oleh putera Sunan Kalijaga bernama Ki Kaca pada tahun 1400 an. Dalam upaya pelestariannya, Keraton Kacirebonan memperlakukan Wayang Kulit Cirebon tersebut dengan cara khusus.
"Saya tidak tahu siapa nama abdi dalemnya itu karena di naskah tidak dijelaskan. Tapi yang pasti dalam naskah sosok abdi dalem itu memang ada semacam janji atau nazar ketika meninggal kulitnya dihibahkan untuk dibuat wayang kulit," ujar dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kontroversi
Dia mengatakan, hibah kulit abdi dalem untuk wayang kulit sebagai bentuk penghormatan yang sangat dalam kepada Sunan Gunung Jati dan Sultan Kacirebonan pertama Sultan Amirul Mukminin Khaerudin.
"Sejak Sultan Kacirebonan pertama meninggal wayang tersebut tidak lagi dipagelarkan karena titah dari istri sultan yakni Ratu Raja Lasminingpuri," kata dia.
Kendati demikian, kisah tentang Wayang Kulit Arjuna Sigeger memiliki versi lain. Elang Iyan menjelaskan, Wayang Kulit Arjuna Sigeger dibuat khusus tanpa kulit manusia.
Versi kedua konon nama Arjuna Sigeger diangkat dari peristiwa wafatnya Sultan Keraton Kacirebonan pertama tahun 1814. Diketahui, Sultan Kacirebonan pertama mulai bertakhta pada tahun 1808.
Kepergian Sultan Amirul Mukminin Khaerudin tersebut membuat warga Cirebon geger. Sehingga wayang kulit tersebut dinamakan Arjuna Sigeger.
Sementara itu, usia pentas Wayang Kulit Arjuna Sigeger hanya enam tahun.
"Sejak Sultan Amirul Mukminin Khaerudin meninggal sang istri Ratu Raja Lasminingpuri menyatakan wayang Arjuna Sigeger tidak lagi dipagelarkan selamanya. Kami hanya merawatnya saja kemudian dimasukkan kembali ke kotak," kata dia.
Advertisement