Liputan6.com, Semarang - Unggul di berbagai suvei bukan jaminan bisa memenangi Pilpres 2024 karena itu survei bukan satu-satunya pertimbangan partai politik (Parpol) dalam memutuskan siapa yang diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Bambang Wuryanto, menegaskan bahwa hasil survei elektabilitas yang dicatat lembaga-lembaga survei bukan jaminan bisa meraih kemenangan dalam Pilpres 2024. Sosok yang akrab dipanggil Bambang Pacul ini menambahkan, hasil radar lembaga survei masih sangat terbuka karena sampai saat ini belum ada satu partai pun yang memutuskan figur yang akan diusungnya di kontestasi kepemimpinan nasional di tahun 2024.
Advertisement
Dia pun mengibaratkan hasil survei yang ada saat ini hanya sebagai "pertempuran udara". Sifatnya hanya menjadi tolok ukur.
"Apakah yang tempur itu yang menang hanya udara? Siapa yang memastikan sebuah pertempuran itu menang? Yang memastikan kemenangan sebuah pertempuran adalah pertempuran darat. Ketika para infantri telah meletakkan bendera-bendera di wilayah tempur itu yang kita sebut menang," kata Bambang Pacul.
Menurut dia, dalam memutuskan siapa yang akan diusung, partai politik dan koalisi partai politik pasti memiliki banyak pertimbangan. Di antaranya pertimbangan terkait pengkaderan, rekam jejak, dan yang pasti kaitannya dengan kepentingan nasional apakah yang akan diusung sosok yang sesuai dengan tantangan yang dihadapi bangsa dan negara.
“Kepentingan nasional itu pasti,” kata Bambang.
Terlalu Dini Menyebut Nama
Sampai saat ini belum ada satu partai politik pun yang memastikan siapa yang akan diusung. Masih terlalu dini untuk menyebut nama. Partai-partai belum ada yang memanaskan mesin politiknya, meski sudah banyak wacana dan lobi-lobi yang dilakukan. Bagaimanapun kontestasi 2024 adalah momentum penting bukan saja bagi Parpol, tapi untuk seluruh bangsa.
Bagi PDI-Perjuangan, Bambang Pacul memastikan akan all out ketika Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri, sudah menentukan siapa sosok calon presiden (capres) yang akan diusung.
"Bambang Pacul tunggu perintah Ketua Umum. Sebab, Ketua Umum perintahkan yang harus dimenangkan adalah mohon maaf Mbilung sama Sorowito, itu yang kita bertempur. Nah kalau hari ini kan hanya udara," katanya.
Secara pribadi, dia mengapresiasi dilakukannya suvei-survei, meski secara tegas dikatakan bahwa keputusan partai tidak hanya didasarkan hasil survei.
“Survei yang menarik bagi saya adalah setelah jelas nama-nama yang didaftarkan di KPU disurvei. Itu baru oke karena subyek surveinya sudah riil. Sudah nyata. Begitu bos,” katanya.
Advertisement