Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah wilayah di Indonesia melaporkan kelangkaan minyak goreng di pasaran. Kelangkaan itu terjadi menyusul diberlakukannya kebijakan Harga Ecerah Tertinggi minyak goreng baik untuk kemasan maupun curah.
Kelangkaan minyak goreng ini terjadi ketika muncul juga kabar yang menyebutkan adanya penimbunan minyak goreng oleh sejumlah oknum di antara pelaku usaha.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan turut menyayangkan adanya pelaku penimbun minyak goreng di tengah tingginya harga kebutuhan pokok tersebut.
"Memang pasokan minyak goreng saat ini masih kurang sekali, karena masyarakat kita saat ini sudah sangat tergantung dengan minyak goreng," kata Mamit Setiawan kepada Liputan6.com, Jumat (18/2/2022).
Dengan adanya situasi kelangkaan itu, Mamit mengharapkan Pemerintah, termasuk Kementerian Perdagangan dan aparatur-aparatur terkait untuk terus memerhatikan distribusi minyak goreng di pasaran.
Jangan sampai nanti saat dari pabrik sudah didistribusikan, ternyata tidak sampai ke toko dan supermarket, dan kelangkaan terjadi lagi," ujarnya.
Selain itu, dalam upaya meredam kelangkaan minyak goreng, Mamit juga mengharapkan para pengusaha membantu Pemerintah dengan memprioritaskan produksi minyak goreng untuk pasar dalam negeri.
"Karena adanya kelangkaan saya berharap para pengusaha ataupun perusahaan yang memproduksi (minyak goreng) herus benar-benar membantu pemerintah mengurangi kekurangan pasokan. Jangan sampai mereka terlalu berkonsentrasi ke ekspor, di mana harga CPO (Crude Palm Oil) yang masih sangat tinggi sekali saat ini," imbuh Mamit.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemerintah Diharapkan Terus Lakukan Operasi Pasar
Pemerintah kini juga sedang berusaha memastikan keamanan stok minyak goreng menjelang bulan suci Ramadan yang akan berlangsung pada bulan April mendatang.
Maka dari itu, Mamit menyarankan, Pemerintah baiknya terus melakukan pengoperasian pasar guna menjaga kestabilan harga dan distribusi minyak goreng.
"Pemerintah baiknya terus melakukan pengoperasian pasar menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri," jelas Mamit.
"Karena selama harga CPO masih tinggi bisa berdampak pada harga minyak goreng, maka (operasi pasar) ini menjadi penting untuk masyarakat," imbuhnya.
Advertisement