BRIN Kembangkan Mobil Listrik Tanpa Pengemudi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik (OR IPT) yang sedang melakukan pengembangan roda empat listrik tanpa pengemudi

oleh Arief Aszhari diperbarui 18 Feb 2022, 15:02 WIB
BRIN Kembangkan Mobil Listrik Tanpa Pengemudi (BRIN)

Liputan6.com, Jakarta - Penelitian teknologi otomotif, mulai dari kendaraan elektrifikasi hingga mobil otonom tengah dilakukan oleh Indonesia. Salah satunya, yang dilakukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik (OR IPT) yang sedang melakukan pengembangan roda empat listrik tanpa pengemudi.

Langkah sebelumnya, yaitu membuat kendaraan listrik bersifat semi otonom, yaitu menggunakan mekanisme pengemudian jarak jauh atau teleoperation.

Pengembangan kendaraan listrik sebelumnya difokuskan pada penguasaan teknologi komponen kunci seperti motor listrik, battery, control system/power electronics, platform dan charging system.

“Sedangkan Prioritas Riset Nasional (PRN) Kendaraan Listrik 2020 – 2024 berfokus pada penguasaan teknologi kunci kendaraan otonom, seperti sistem deteksi objek/sensor, sistem telekomunikasi, human to vehicle interaction, computer vision, dan sebagainya,” jelas Plt. Kepala Organisasi Riset IPT BRIN, Budi Prawara, disitat dari laman resmi BRIN, ditulis Jumat (18/2/2022).

Sementara itu, Plt. Kepala Pusat Tenaga Listrik dan Mekatronik, yang juga sebagai Koordinator PRN Kendaraan listrik, Haznan Abimanyu menyampaikan, pada 2021 penelitian sistem teleoperation ini mulai dilakukan dengan sumber daya gabungan peneliti dari Pusat Riset Informatika, Pusat Riset Tenaga Listrik dan Mekatronik, Pusat Riset Elektronika dan Telekomunikasi, serta Balai Pengembangan Instrumentasi.

"Tim peneliti merancang dan membangun dari awal platform kendaraan listrik yang digunakan. Platform tersebut diperuntukkan bagi kendaraan satu penumpang. Secara global, kendaraan listrik masa depan untuk perkotaan memang dirancang untuk satu atau dua penumpang. Kendaraan ini sering disebut sebagai micro electric vehicle,” jelasnya.

Micro Electric Vehicle – Teleoperated Driving System (MEVi – TDS) merupakan sebutan untuk kendaraan listrik yang dibuat dan dikemudikan dari jarak jauh. Secara desain, MEVi – TDS ini terlihat simply futuristik.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Spesifikasi

Dilengkapi dengan 4 buah lampu LED di bagian depan, lampu rem berbentuk oval di bagian belakang, serta 6 lampu LED membentuk segitiga sebagai lampu sein. Di bagian kap atas, ditambahkan lampu rotator berwarna amber yang akan menyala sebagai alarm jika terjadi kegagalan fungsi dari teleoperation.

MEVi – TDS memiliki dimensi panjang 1.475 mm, lebar 990 mm serta tinggi 1.470 mm. Berat sekitar 80 kg. Memakai pelek 8 inc, jarak sumbu roda 1.150 mm dengan ground clearance 70 mm. Dilengkapi baterai lithium ion 48 Volt 12 Ah.

Karena hanya menggunakan baterai 12 Ah, maksimal pemakaiannya sekitar 46 menit untuk pemakaian dengan kecepatan maksimal 10,88 km/jam.

Kapasitas baterai akan ditingkatkan, tetapi kecepatan maksimal MEVi – TDS untuk saat ini tidak akan dinaikkan karena kendaraan ini tanpa pengemudi.

MeVi – TSD menggunakan motor BLDC (motor brushless dc) 750 Watt, tenaga 1 HP, torsi 2,36 Nm yang mampu mengangkat beban hingga 600 Kg.

MEVi – TDS juga dilengkapi dengan 6 sensor ultrasonik sebagai sensor jarak, sensor IMU untuk mengetahui orientasi kendaraan, GPS untuk mengetahui posisi secara tepat dan 4 buah kamera yang berfungsi sebagai vision.

Pusat pengendali sebagai pemroses data di MEVi – TDS menggunakan Nvidia Jetson AGX Xavier yang akan berkomunikasi dengan workstation di command station menggunakan jaringan WiFi AC (IEEE 802.11ac).


Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya