Liputan6.com, Jakarta Seseorang akan mengalami keracunan ketika makanan atau minumannya terkontaminasi oleh parasit atau virus. Ketika tubuh sudah menerima racun tersebut, akan ada gejala umum yang terjadi.
Keracunan makanan mengacu pada keadaan seseorang yang terinfeksi atau sakit setelah mengonsumsi sesuatu, entah makanan atau minuman. Sebab, makanan tersebut sudah terkontaminasi oleh parasit atau virus.
Advertisement
Selain itu, keracunan makanan juga sering dipicu oleh bakteri E. coli dan clostridium perfringens. Pada saat tubuh menerima makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi tersebut, saluran pencernaan terinfeksi yang kemudian mengeluarkan racun atau toksin di dalam tubuh.
Nantinya gejala keracunan tersebut dapat muncul dalam beberapa menit atau jam kemudian setelah mengonsumsi makanan atau minuman.
Seseorang yang telah keracunan makanan kemungkinan akan mengalami gejala-gejala, seperti mual, sakit perut, muntah-muntah, hingga dehidrasi.
Melansir laman Timesnownews, Jumat (18/02/2022), berikut penjelasannya:
Bagaimana seseorang bisa keracunan makanan?
Keracunan dipicu oleh asupan makanan yang tidak disiapkan dengan baik, kurang matang, atau terkontaminasi. Terkadang, seseorang bisa keracunan pun karena telah mengonsumsi daging hewan yang masih mentah.
Tidak hanya itu, mengonsumsi produk yang sudah kedaluwarsa pun bisa menjadi pemicu seseorang keracunan.
Gejala keracunan makanan
Salah satu tanda yang muncul ketika seseorang keracunan adalah makanan mulai bergerak dengan cepat melalui usus. Di satu sisi, beberapa pasien mungkin mengalami ketidaknyamanan setelah makan.
Sementara dalam kasus lain, gejalanya dapat berkembang setelah beberapa jam atau bahkan beberapa hari kemudian. Itu tergantung pada bakteri atau parasit yang terdapat di dalam tubuh.
Namun, bila pasien tertular virus hepatitis A, gejalanya mungkin tidak muncul selama lebih dari sebulan. Beberapa gejala lain yang sering muncul antara lain diare, kembung, kram perut, mual, demam, hingga muntah-muntah.
Mencegah keracunan makanan
Keracunan makanan termasuk penyakit jangka pendek yang sangat umum terjadi. Selain itu, penyakit ini pun bisa diatasi dengan melakukan beberapa teknik pencegahan yang sederhana.
Karena salah satu alasan utamanya adalah makanan telah terkontaminasi, Anda bisa mencegah risiko keracunan dengan mengonsumsi makanan yang segar. Selain itu, Anda juga harus memasak makanan dengan baik dan senantiasa menjaga bersih.
Sementara itu, demi membunuh bakteri di dalam makanan, Anda harus memasak daging pada suhu yang optimal. Hal ini dilakukan untuk menghindari bakteri dan virus yang dapat menyebabkan penyakit dan keracunan.
Yang tak kalah penting, Anda juga harus rajin mengonsumsi probiotik, seperti yogurt. Dengan demikian Anda dapat menjaga bakteri di dalam usus tetap terkendali.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement