Liputan6.com, Jakarta - Sektor real estate di Kolombia telah mencapai tonggak sejarah dalam hal penggunaan cryptocurrency, setelah terjadi transaksi pembelian real estate menggunakan bitcoin.
La Haus, sebuah perusahaan real estate online, memediasi pembelian ini setelah menerima pembayaran cadangan sebesar 0,03 Bitcoin atau sekitar Rp 19 juta.
Pembelian baru-baru ini diselesaikan oleh pembeli yang tidak berada di Kolombia, sehingga proses pembayaran diselesaikan menggunakan Lightning Network melalui Opennode.
Baca Juga
Advertisement
Pembelian tersebut terjadi kira-kira satu bulan setelah perusahaan mengumumkan akan menerima bitcoin untuk reservasi dan pembayaran untuk setiap apartemen di Natura City, sebuah pengembangan yang berlokasi di Santa Marta dengan 160 unit yang siap dijual.
Eksekutif di La Haus menyatakan, mereka bekerja untuk memperluas dan menggunakan pembayaran kripto karena adopsinya yang saat ini sudah semakin besar.
"Fakta bahwa jenis transaksi ini hanya membutuhkan waktu satu bulan untuk dilakukan di Kolombia berbicara tentang kebutuhan yang tidak terpuaskan yang ada. Kami sedang berupaya untuk membawa alternatif jenis ini ke seluruh negeri, sehingga metode pembayaran dan cara investasi, tidak menjadi penghalang untuk mengakses properti residensial," kata Wakil Presiden Inovasi La Haus, Jehudi Castro, seperti dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (18/2/2022).
Namun, ini bukan pertama kalinya La Haus menyelesaikan pembelian berbasis cryptocurrency.
Perusahaan La Haus yang juga beroperasi di Meksiko, telah menyelesaikan pembelian menggunakan kripto pertamanya pada Januari ketika sebuah properti di Meksiko diakuisisi oleh seorang wanita yang tinggal di Peru.
Pembelian menggunakan kripto di sektor real estat juga menjadi semakin umum di negara-negara Latam seperti Venezuela. Mobil dan beberapa properti dijual menggunakan USDT.
Tahun lalu, salah satu pembelian ini terjadi di negara bagian pesisir, di mana pembeli menggunakan USDT untuk membeli apartemen seharga USD 12.000.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Bitcoin Anjlok Hari Ini 18 Februari 2022, Ada Apa?
Sebelumnya, investor melanjutkan posisi defensif mereka karena masih dalam suasana ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Selera investor untuk menyimpan dana pada aset berisiko tinggi, termasuk cryptocurrency turun, yang membuat sejumlah harga kripto merosot.
Bitcoin, cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, diperdagangkan pada sekitar USD 40.600 atau sekitar Rp 582,9 juta. Angka itu, turun sekitar 8 persen selama 24 jam terakhir.
Sedangkan ethereum, kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, juga mengalami penurunan yang sama. Semua Altcoin lainnya di 20 teratas berdasarkan kapitalisasi pasar berada di zona merah.
Penurunan kripto bersamaan dengan penurunan serupa di antara saham AS, terutama saham teknologi yang lebih fluktuatif. Nasdaq turun hampir 3 persen, sedangkan Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 masing-masing turun 2,2 persen dan 1,7 persen.
"Laporan penembakan di wilayah perbatasan dan tuduhan bahwa Moskow mengatur operasi bendera palsu, atau niat untuk menyalahkan karena memulai konflik pada pasukan Ukraina, telah meningkatkan ketegangan dan menyebabkan lebih banyak investor mencari posisi yang kurang berisiko," tulis Susannah Streeter, Analis Investasi dan pasar senior untuk perusahaan manajemen aset yang berbasis di Inggris, Hargreaves Lansdown kepada CoinDesk, seperti dikutip Jumat, 18 Februari 2022.
Dalam seminggu ini investor juga fokus terhadap laporan terpisah pada Indeks Harga Produsen (PPI), Januari, yang naik menjadi 9,8 persen, dan kekhawatiran inflasi berkelanjutan bank sentral AS yang dibahas pada pertemuan terbaru.
Akibat hal tersebut, investor mulai kembali beralih ke emas, yang harganya naik lebih dari USD 1.900 pada Selasa, yang akhirnya cukup berdampak pada kripto.
"Harga emas, dilihat sebagai tempat berlindung yang aman di saat krisis, telah naik 1,37% lagi menjadi USD 1.896 per ounce, tertinggi 8 bulan," pungkas Streeter.
Advertisement