Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Enung Nurholis mengimbau kepada warga yang tinggal di bantaran Kali Bekasi untuk waspada banjir.
"Diimbau kepada warga Bekasi yang tinggal di bantaran Kali Bekasi untuk waspada karena ketinggian air semakin naik. Itu efek curah hujan yang semakin meningkat di Bogor. Kami berharap warga yang bermukim di bantaran Kali Bekasi bisa evakuasi terlebih dahulu," kata Enung, Jumat (18/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
Dia menjelaskan, tingginya curah hujan di wilayah Bogor, menyebabkan debit air Kali Bekasi semakin naik sehingga statusnya saat ini menjadi Siaga 1.
Ia mengatakan, banjir yang cukup parah di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Kamis 18 Februari 2022, juga disebabkan luapan air Kali Bekasi yang berasal dari kiriman Kali Cileungsi dan Kali Cikeas, sehingga menyebabkan tanggul di sebelah perumahan jebol.
"Air kiriman yang ada di tanggul Kali Bekasi yang bersebelahan dengan PGP menjadi jebol. Kalau memang tanggul tidak jebol, tidak akan seperti ini. Ini tanggul Kali Bekasi sampai jebol," papar Enung.
Ketinggian Air Sampai 2 Meter
Menurut Enung, jebolnya tanggul membuat air dengan cepat memasuki perumahan, dengan ketinggian rata-rata 50 cm. Bahkan ketinggian air yang terparah disebutkan mencapai 2 meter.
"Kamis per pukul 14.00 WIB, ketinggian banjir di PGP mulai surut sampai 30 cm. Tidak ada warga PGP yang dievakuasi. Mereka mengungsi ke rumah keluarga, ada yang bertahan," ujar dia.
Lanjut Enung, selain PGP, dua daerah yang dilaporkan terendam banjir, antara lain Jalan Mawar Perumahan Kartini, Margahayu, Bekasi Timur, dan Kampung Lebak di Teluk Pucung, Bekasi Utara.
"Mengingat curah hujan yang terus-menerus yang bisa mengakibatkan banjir, perangkat daerah bisa menginformasikan kepada warga yang bermukim di bantaran kali untuk segera evakuasi terlebih dahulu," imbuh dia.
Advertisement