Mensos Risma Minta BBWS Ciliwung Cisadane dan Kemen PUPR Segera Tangani Banjir di Bogor

Mensos meminta Bupati Bogor melalui BPBD untuk segera menyiapkan kampung tangguh bencana sebagai upaya mengantisipasi dan menangani bencana alam.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 19 Feb 2022, 01:17 WIB
Risma saat mengunjungi korban banjir di Perumahan Villa Nusa Indah, Desa Bojong Kulur, Jumat (18/2/2022). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meminta Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWS) dan Kementerian PUPR segera turun tangan melakukan penanganan untuk mencegah banjir di Villa Nusa Indah, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Sebab, wilayah yang berbatasan dengan Bekasi itu kerap menjadi langganan banjir ketika daerah hulu sungai diguyur hujan lebat.

"Sudah saya sampaikan kepada Kepala Balai (BBWS) untuk penanganan sementara karena curah hujan masih tinggi, termasuk ke Kementerian PUPR juga untuk mengeruk dan membuat tanggul untuk mencegah banjir," kata Risma saat mengunjungi korban banjir di Perumahan Villa Nusa Indah, Desa Bojong Kulur, Jumat (18/2/2022).

Mantan Wali Kota Surabaya ini melihat kondisi sungai telah terjadi erosi dan sedimentasi. Sementara pemukiman warga berada di dataran rendah sehingga memiliki indeks tinggi terhadap banjir.

"Memang kapasitas sungai tidak cukup sehingga mengharuskan adanya maintenance untuk pencegahan banjir," ujar Risma.

Ia juga meminta Bupati Bogor melalui BPBD untuk segera menyiapkan kampung tangguh bencana sebagai upaya mengantisipasi dan menangani bencana alam.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan Mensos memberikan saran jangka pendek untuk mencegah banjir di kawasan itu. Salah satunya mengeruk sedimen lalu lumpurnya itu ditimbun di pinggiran sungai untuk menahan air ketika meluap.

"Jadi salah satu cara penanganan banjir di sini tidak harus selalu dibangun tanggul permanen. Bisa dikeruk lumpurnya dengan alat berat, kemudian ditumpuk di pinggir sungai, nantinya tanahnya kan akan mengeras lalu jadi tanggul sementara," kata dia.

Setelah itu, di atas lumpur yang sudah mengeras ini bisa ditanami pepohonan agar tidak tergerus arus sungai.

"Ini juga menjadi solusi agar banjir tidak masuk ke perumahan. Dan ternyata cara ini lebih kuat daripada bronjong yang sekarang sudah rusak lagi," ujar Ade.

 


Diskusikan Instansi Terkait

Terkait solusi yang ditawarkan Mensos, Ade mengaku telah diskusikan dengan Dinas PUPR dan BPBD, kepala desa hingga masyarakat setempat.

"Kita akan mencoba apa yang disarankan oleh Ibu Risma, kita butuh kerja sama dari masyarakat, gotong royong supaya persoalan banjir ini tidak setiap tahun mengintai kita," ucapnya.

Ade juga mengaku sudah meminta agar Kementerian PUPR segera melakukan revitalisasi Sungai Cikeas-Cileungsi, menata Daerah Aliran Sungai (DAS) dan membangun tanggul di titik rawan bencana banjir.

"Untuk sementara ini kita sudah tambah pompa air untuk menyedot air dan lumpur ketika terjadi banjir. Alhamdulillah ini bisa mengurangi banjir hingga 60%," kata dia.

Sebelumnya, ribuan rumah di Villa Nusa Indah 1 dan 2, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor sempat terendam banjir pada Rabu (16/2/2022) malam.

Banjir setinggi 130-160 cm disebabkan meluapnya Sungai Cileungsi setelah diguyur hujan lebat.

"Banjir mulai terjadi mulai pukul 22.15 WIB dan pada pukul 01.45 WIB Kamis dini hari, banjir berangsur surut," ujar Puarman, Wakil Kepala Tim Penanggulangan Bencana Desa Bojongkulur, Kamis (17/2/2022).

Puarman menyebutkan banjir melanda 18 RW di Perumahan Villa Nusa Indah 1 dan 2. Total rumah terdampak sebanyak 3.200 unit yang dihuni 2.852 KK atau 12.208 jiwa. Sebagian besar warga sempat mengungsi ke tempat lebih tinggi.

Selain rumah, fasilitas umum seperti masjid dan sekolah juga sempat ikut terendam banjir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya