Diet tapi Tetap Makan Makanan Favorit, Kenapa Tidak?

Dengan tidak makan makanan favorit, justru itu akan jadi diet yoyo.

oleh Asnida Riani diperbarui 21 Feb 2022, 05:00 WIB
Ilustrasi diet. (dok. Ketut Subiyanto/Pexels/Brigitta Bellion)

Liputan6.com, Jakarta - Sport nutritionist sekaligus coach di Empire Fit Club, Gavrilla Arya, menyebut banyak orang salah kaprah mengartikan nutrisi harian dengan diet untuk menurunkan berat badan. Karena itu, praktiknya sering kali dikaitkan dengan mengurangi berbagai asupan, mulai dari karbohidrat, hingga tidak mengonsumsi makanan favorit.

"Dengan tidak makan makanan favorit, justru itu akan jadi diet yoyo," katanya dalam acara peluncuran koleksi bra olahraga terbaru adidas secara virtual, Jumat, 18 Februari 2022.

Ia melanjutkan, daftar nutrisi harian setiap orang bisa saja berbeda. Terlebih, gol masing-masing mereka mungkin tidak sama. Maka itu, seseorang harus merencanakan menu diet harian sesuai tujuan masing-masing.

Gavi mengatakan, "Ada yang ingin menurunkan berat badan, ada yang ingin membangun massa otot, itu tentu arahan konsumsinya berbeda. Misalnya mau menambah massa otot, berarti konsumsi proteinnya yang harus lebih banyak."

Apapun pilihannya, Gavi menyebut, penting untuk tidak memaksakan diri dan latah mengikuti kebiasaan makan orang lain yang sebenarnya tidak sesuai dengan kemampuan diri. "Satu lagi, enggak boleh menyiksa," ia menyebut.

Daripada mengikuti pola diet terlalu ketat, ia menyarankan untuk menyeimbangkan konsumsi whole food dan makanan favorit. Gaya hidup ini juga harus dibarengi kebiasaan lain, yakni olahraga. Dengan terus bergerak, tubuh akan membakar "segala sesuatu yang tidak dibutuhkan," katanya.

"Jadi, mitos-mitos seperti tidak boleh makan lebih dari pukul enam sore itu seharusnya sudah tidak dipercaya lagi," ucapnya.

Berbicara olahraga, setiap orang, termasuk para perempuan, memiliki preferensi workout masing-masing. Karena itu, mereka disarankan memilih pakaian olahraga yang secara maksimal bisa menunjang pilihan olahraga tersebut. Ini terutama terkait bra olahraga.

Di koleksi terbarunya, adidas merilis tidak kurang dari 43 gaya bra olahraga yang dihadirkan untuk mendorong kesehatan dan kenyamanan para perempuan, menurut rilis yang diterima Liputan6.com, baru-baru ini. Sebagai bagian dari semangat ini, pihaknya bekerja sama dengan lembaga penelitian biomekanik payudara University of Portsmouth.

Dinyatakan bahwa jika payudara tidak ditopang dengan benar selama berlari, mereka akan mengalami G-Force yang sama seperti pembalap F1 dan dapat mengalami peregangan kulit yang berpotensi merusak. Sementara itu, payudara yang tidak ditopang dapat bergerak hingga 19 sentimeter saat melompat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pilih Sesuai Jenis Olahraga

Adidas melansir koleksi sport bra terbaru untuk mengurangi rasa nyeri akibat topangan payudara yang tidak tepat saat olahraga (adidas)

Penemuan ini diklaim adidas membuat pihaknya mulai mendefinisikan kembali penawaran yang dimiliki saat ini. Lalu, menciptakan rangkaian bra olahraga yang memberi kenyamanan tambahan dan kecocokan lebih baik, memungkinkan lebih banyak atlet perempuan untuk berpartisipasi dalam olahraga dan merasakan manfaatnya.

Menggunakan bahan dan inovasi desain terbaru, koleksi baru ini menampilkan Everyday Bra yang dirancang untuk bersantai dan gerakan ringan. Ada juga Studio Bra untuk yoga, pilates, dan olahraga dengan intensitas rendah hingga menengah lain.


Memilih Ukuran yang Tepat

Adidas melansir koleksi sport bra terbaru untuk mengurangi rasa nyeri akibat topangan payudara yang tidak tepat saat olahraga (adidas)

Kemudian, Train Bra yang dirancang untuk memberi dukungan yang ditingkatkan selama kelas HIIT dan olahraga atau latihan lain yang lebih intens, sementara Run Bra menawarkan dukungan payudara tingkat tertinggi dalam koleksinya. Produk-produk ini tersedia dalam berbagai ukuran yang luas dan inklusif.

Mengingat ukuran adalah hal yang sangat penting untuk kecocokan bra olahraga, merek ini telah meluncurkan layanan pemasangan bra online untuk memastikan lebih banyak perempuan dapat berbelanja dengan ukuran yang benar. Juga, memperluas layanan untuk membantu pengukuran di dalam toko.

Bagi mereka yang tidak dapat membelinya di toko, panduan pengukuran bra online menawarkan tutorial pengukuran mandiri, dan bra finder membantu lebih banyak pembeli menemukan ukuran bra yang pas. Bra Collection SS22 telah tersedia secara global mulai Senin, 14 Februari 2022 di situs web adidas dan toko-toko terdekat.


Kampanye Tidak Biasa

Adidas melansir koleksi sport bra terbaru untuk mengurangi rasa nyeri akibat topangan payudara yang tidak tepat saat olahraga (adidas)

Bersama perilisan koleksi bra olahraga itu, adidas juga merilis kampanye dengan cara tidak biasa. Perusahaan itu membagikan gambar 25 payudara tanpa wajah melalui akun Twitter-nya pada Rabu, 9 Februari 2022.

Pihak adidas bermaksud mengajak para perempuan untuk percaya diri dan bangga akan perbedaan bentuk payudara mereka. "Kami percaya payudara wanita dalam segala bentuk dan ukuran layak mendapat dukungan dan kenyamanan. Itulah sebabnya rangkaian bra olahraga baru kami berisi 43 jenis (produk), sehingga semua orang dapat menemukan (bra) yang pas untuk mereka," cuit merek tersebut.

Wanita-wanita di iklan tersebut, USA Today melaporkan, secara sukarela datang untuk memperbolehkan tim adidas mengabadikan foto payudara mereka. Para perempuan itu yakin bahwa adidas memiliki tujuan mulia untuk mengedukasi masyarakat.


Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya