Liputan6.com, Jateng - Dolalak merupakan seni tari yang berasal dari daerah Purworejo. Kata Dolalak yang dipakai berasal dari not Do dan La karena sepanjang tarian ini hanya diiringi kedua nada tersebut dengan alat musik kenong.
Melansir dari Kemendikbut.go.id gerakan yang dimainkan para penari Dolalak adalah tarian yang dilakukan oleh para serdadu Belanda. Hingga suatu saat, tiga orang pemuda dari Sejiwan, Kecamatan Loano, Purworejo bernama Rejotaruno, Duliyat, dan Ronodimejo, memperkenalkan tarian tersebut kepada masyarakat Purworejo hingga menjadi kesenian daerah setempat.
Advertisement
Diperkenalkan Sejak Tahun 1951
Melansir dari merdeka.com Rejotaruno, Duliyat dan Ronodimejo pertama kali memperkenalkan tarian Dolalak kepada masyarakat di tahun 1951. Kemudian tarian tersebut semakin berkembang dan dimainkan oleh masyarakat.
Sebelumnya tarian ini dilakukan oleh sekelompok laki-laki yang berjumlah 10-16 orang. Namun pada suatu saat terjadi pergeseran yang membuat tari Dolalak dimainkan oleh perempuan, dikarenakan perempuan dianggap lebih lincah dan enerjik saat menari.
Advertisement
Hasil Percampuran Budaya Belanda dan Jawa
Seni Tari Dolalak merupakan hasil akulturasi dari Belanda dan Jawa,. Gerakan yang ada pada tarian Dolalak menampilkan gerak dansa ala serdadu Belanda dan seni pencak silat dari Jawa.
Saat pertama kali dipentaskan, tari Dolalak tidak diiringi oleh alat musik melainkan syair dan pantun Jawa yang dibawakan oleh penari. Lebih seringnya syair-syair yang dibawakan adalah yang bernuansa romantis.
Namun seiring berkembangnya zaman, tarian Dolalak kini diiringi alat musik jidhur, kendang dan terbang bahkan terkadang lebih modern lagi yakni dengan iringan musik keyboard.