Warga Palestina Tolak Penggusuran Bentrok dengan Polisi Israel, Petugas Berkuda Dikerahkan

Polisi Israel menunggang kuda membubarkan pengunjuk rasa Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki oleh pemukim Israel.

oleh Hariz Barak diperbarui 19 Feb 2022, 21:01 WIB
Warga Palestina membentang bendera negara mereka, bergembira menyambut rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah (AP Photo/Khalil Hamra)

Liputan6.com, Sheikh Jarrah - Polisi Israel menunggang kuda mencerai-beraikan pengunjuk rasa di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki di mana para demonstran turun untuk mendukung warga Palestina yang menghadapi penggusuran oleh pemukim Yahudi.

Bentrokan terjadi pada hari Jumat 18 Februari 2022, demikian seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (19/2/2022).

Ketegangan yang meletus di Sheikh Jarrah tahun lalu – ketika beberapa keluarga Palestina menghadapi penggusuran oleh kelompok pemukim – sebagian memicu serangan Israel di Jalur Gaza pada bulan Mei.

Di Yerusalem, orang-orang Palestina meletakkan karpet di aspal jalan dan melakukan doa. Kemudian, aktivis yang akhirnya berjumlah ratusan bergabung dengan mereka untuk memprotes penggusuran yang menjulang.

Wartawan kantor berita AFP mengamati polisi perbatasan Israel membubarkan para pengunjuk rasa dengan menunggang kuda setelah para aktivis menolak untuk membersihkan jalan.

Polisi menggambarkan insiden itu sebagai "kerusuhan" dan mengatakan bahwa "demonstran tidak mendengarkan instruksi polisi".

Seorang fotografer AFP mengamati dua orang ditahan. Namun, polisi mengatakan tidak ada penangkapan yang dilaporkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670


Sekilas Tentang Permukiman Sheikh Jarrah

Petugas polisi perbatasan Israel menahan seorang demonstran Palestina saat bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina, di Yerusalem timur, Jumat (7/6/2021). Warga Palestina memprotes atas ancaman penggusuran Israel atas puluhan warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah. (AP Photo/Mahmoud Illean)

Sheikh Jarrah telah muncul sebagai simbol perlawanan Palestina terhadap kontrol Israel atas Yerusalem Timur.

Israel merebut Yerusalem Timur dari Yordania dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya - sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional.

Lebih dari 200.000 warga Israel tinggal di Yerusalem Timur yang diduduki, yang diklaim banyak kelompok Palestina sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Abdallah Grifat, 30, mengatakan dia melakukan perjalanan dari Nazaret di Israel utara untuk menunjukkan dukungannya.

"Adalah tugas saya sebagai orang Palestina untuk berdiri di sini bersama setiap orang Palestina lainnya yang berjuang untuk tanah mereka," katanya. "Kami berdiri untuk keadilan."

Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengutuk serangan terhadap warga Palestina di Sheikh Jarrah, kantor berita Wafa melaporkan.

"Serangan Israel ini merupakan kelanjutan dari serangkaian kejahatan yang sedang berlangsung yang dilakukan di semua wilayah Palestina yang diduduki terhadap rakyat Palestina kami, baik oleh tentara pendudukan, atau oleh pemukim," katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah Israel bertanggung jawab atas eskalasi tersebut.


Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi COVID-19

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya