Liputan6.com, Sheikh Jarrah - Polisi Israel menunggang kuda mencerai-beraikan pengunjuk rasa di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki di mana para demonstran turun untuk mendukung warga Palestina yang menghadapi penggusuran oleh pemukim Yahudi.
Bentrokan terjadi pada hari Jumat 18 Februari 2022, demikian seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (19/2/2022).
Advertisement
Ketegangan yang meletus di Sheikh Jarrah tahun lalu – ketika beberapa keluarga Palestina menghadapi penggusuran oleh kelompok pemukim – sebagian memicu serangan Israel di Jalur Gaza pada bulan Mei.
Di Yerusalem, orang-orang Palestina meletakkan karpet di aspal jalan dan melakukan doa. Kemudian, aktivis yang akhirnya berjumlah ratusan bergabung dengan mereka untuk memprotes penggusuran yang menjulang.
Wartawan kantor berita AFP mengamati polisi perbatasan Israel membubarkan para pengunjuk rasa dengan menunggang kuda setelah para aktivis menolak untuk membersihkan jalan.
Polisi menggambarkan insiden itu sebagai "kerusuhan" dan mengatakan bahwa "demonstran tidak mendengarkan instruksi polisi".
Seorang fotografer AFP mengamati dua orang ditahan. Namun, polisi mengatakan tidak ada penangkapan yang dilaporkan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670
Sekilas Tentang Permukiman Sheikh Jarrah
Sheikh Jarrah telah muncul sebagai simbol perlawanan Palestina terhadap kontrol Israel atas Yerusalem Timur.
Israel merebut Yerusalem Timur dari Yordania dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya - sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional.
Lebih dari 200.000 warga Israel tinggal di Yerusalem Timur yang diduduki, yang diklaim banyak kelompok Palestina sebagai ibu kota negara masa depan mereka.
Abdallah Grifat, 30, mengatakan dia melakukan perjalanan dari Nazaret di Israel utara untuk menunjukkan dukungannya.
"Adalah tugas saya sebagai orang Palestina untuk berdiri di sini bersama setiap orang Palestina lainnya yang berjuang untuk tanah mereka," katanya. "Kami berdiri untuk keadilan."
Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengutuk serangan terhadap warga Palestina di Sheikh Jarrah, kantor berita Wafa melaporkan.
"Serangan Israel ini merupakan kelanjutan dari serangkaian kejahatan yang sedang berlangsung yang dilakukan di semua wilayah Palestina yang diduduki terhadap rakyat Palestina kami, baik oleh tentara pendudukan, atau oleh pemukim," katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah Israel bertanggung jawab atas eskalasi tersebut.
Advertisement