Bupati Garut Minta NU Berperan Aktif Bendung Intoleransi dan Radikalisme

Pemda Garut menunggu peran NU dalam upaya menangkal gerakan yang berpotensi, mengusik kondusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara di Garut.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 20 Feb 2022, 13:00 WIB
Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat, meminta kalangan kiai Nahdlatul Ulama (NU) berperan aktif, menangkal faham dan gerakan yang berpotensi memecah belah masyarakat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat, meminta kalangan kiai Nahdlatul Ulama (NU) berperan aktif, menangkal paham dan gerakan yang berpotensi memecah belah masyarakat.

“Paham-paham yang itu justru masuk dalam kategori intoleransi dan cikal bakal untuk terjadinya radikalisme,” ujar Bupati Garut Rudy Gunawan, dalam sambutannya saat peringatan ke-99 Hari Lahir (Harlah) NU, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, pemda Garut menunggu peran NU dalam upaya menangkal gerakan yang berpotensi, mengusik kondusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara di Garut.

“Saya takjub ketika Doktor Hilman cendikiawan muda dari Nahdlatul Ulama memaparkan di hadapan pimpinan daerah, begini begini-begini hal yang berhubungan dengan intoleransi dan radikalisme,” kata dia.

Menurutnya, seluruh faham dan gerakan yang berupaya merongrong kedaulatan negara, wajib diperangi dan ditindak secara hukum, berdasarkan aturan yang berlaku di Indonesia.

“Sebagai mana (proses hukum) 3 jendral (NII) yang hari ini diadili,” ujar dia memberikan contoh.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Ancaman NII

Bupati Garut Rudy Gunawan, meminta kalangan kiai Nahdlatul Ulama (NU) berperan aktif, menangkal faham dan gerakan yang berpotensi memecah belah masyarakat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Saat ini gerakan dan dakwah massif yang dilakukan Negara Islam Indonesia (NII), diharapkan mampu diimbangi kalangan kiai di NU untuk melakukan langkah serupa, dalam upaya menangkal dan menghilangkan gerakan mereka.

“Saya ingin dakwah kita tidak kalah dengan dakwah-dakwah mereka yang dilakukan sembunyi-sembunyi,” ujar dia.

Ia mencontohkan kejadian pembaiatan NII yang dilakukan seorang remaja di wilayah Kecamatan Garut Kota yang hanya berjarak 2 kilometer (KM) dari Kantor Bupati, Kantor NU, termasuk kantor Kodim dan Polres Garut beberapa waktu lalu, menggugah semua kalangan ancaman nyata gerakan NII di Garut.

“Oleh sebab itu kami by name by address kita akan lindungi mereka baik dari ekonomi, hal-hal yang menyangkut dakwah dan sebagainya,” pinta dia.

Dalam kesempatan itu, Rudy tak lupa menyampaikan selamat atas peringtan ke-99 atau Harlah NU tahun ini, dan menjadi organisasi yang mampu mendidikan akhlak masyarakat. “Supaya masuk surganya Allah SWT,” kata dia.

Ketua PCNU Garut, Atjeng Abdul Wahid, mengatakan pelaksanaan Harlah NU tahun ini sengaja digelar di gedung NU dengan penerapan prokes Covid-19 yang ketat.

“Kami mengajak yang hadir agar pembangunan gedungnya bisa cepat selesai dengan sempurna,” pinta dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya