Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 Digelar, Targetkan 3000 Desa Wisata Ikut Serta

Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 menambah satu kategori penilaian yang didasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan sebelumnya.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 19 Feb 2022, 17:38 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno meluncurkan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 di Jakarta, Jumat, 18 Februari 2022. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta - Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 resmi digelar. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menargetkan 3.000 dari total 7.275 desa wisata ikut serta dalam kompetisi tahunan ini.

"Di tahun 2022 kami mempelajari apa yang menjadi kekurangan di tahun sebelumnya. Untuk itu, dengan percaya diri, kami menambah target 3.000 peserta dari 34 provinsi yang ada di Tanah Air," kata Menparekraf dalam peluncuran ADWI 2022 di Jakarta, Jumat sore, 18 Februari 2022.

Jumlah itu melonjak hampir dua kali lipat dari tahun lalu. ADWI 2021 tercatat diikuti 1.831 desa wisata, padahal target awalnya hanya 700 peserta. Itu pun, kata dia, masih ada sekitar 200--300 desa wisata tidak tertampung karena baru mendaftar saat penutupan.

"Dengan dukungan full dari Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, 3000 ini saya yakin bisa tercapai," sambung Sandiaga.

ADWI 2022 juga menambah kategori penilaian dari sebelumnya hanya enam menjadi tujuh poin, yakni daya tarik wisata, homestay, CHSE, toilet umum, suvenir, desa digital, konten kreatif, dan kelembagaan. Poin terakhir dimasukkan dalam kategori penilaian untuk memastikan bahwa desa wisata dikelola secara berkelanjutan.

"Salah satu efek pemilihan kepala desa adalah bahwa produk pemenang belum tentu nyambung dengan Pokdarwis (kelompok sadar wisata). Padahal, ini (desa wisata) perlu keberlanjutan dan kelembagaan," dia menerangkan.

Pendaftaran peserta ADWI 2022 dimulai pada hari ini, 19 Februari 2022 hingga 31 Maret 2022. Proses pendaftaran dilakukan melalui laman jadesta.kemenparekraf.go.id. Secara otomatis, desa wisata yang mendaftar akan bergabung dalam jaringan desa wisata. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penyisihan Bertahap

Peluncuran ADWI 2022. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Pada tahap pertama, peserta diminta melengkapi seluruh persyaratan dan melakukan evaluasi mandiri, sebelum dinilai oleh dewan juri. Proses seleksi kemudian dilakukan secara bertahap.

Panitia akan menyaring ribuan aplikan menjadi 300 desa wisata terbaik, lalu diciutkan kembali menjadi 100 peserta terbaik, sebelum memilih 50 desa wisata terbaik. Ke-50 desa wisata terbaik itu akan divisitasi oleh para juri untuk dinilai kondisi riil di lapangan.

"Kami berharap bisa menemukan potensi desa wisata ini," ujar Sandiaga. ADWI 2022 nantinya akan menetapkan pemenang per kategori dan pemenang berdasarkan level perkembangan desa wisata, yakni desa wisata rintisan, desa wisata berkembang, desa wisata maju, dan desa wisata mandiri.

 

 

 


Bantu Identifikasi

Desa Wisata Rigis Jaya (Tangkapan Layar Instagram/kampoengkopi_rigis)

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jemadu menerangkan pemetaan tingkat perkembangan itu penting untuk menentukan kebutuhan masing-masing desa wisata.

"Dengan masuknya desa wisata dalam Jadesta, kita bisa identifikasi mana desa rintisan, berkembang, maju, atau mandiri. Pemerintah akan intervensi di rintisan atau berkembang," kata dia.

Intervensi itu biasanya berupa pelatihan dan pendampingan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Pasalnya, rata-rata desa wisata rintisan dan berkembang masih kekurangan tenaga terampil.


2 Program Lain

Suasana hutan pinus di Desa Wisata Kaki Langit Mangunan, Bantul, Yogyakarta (4/5). Desa Wisata Kaki Langit Mangunan yang baru berjalan hampir setahun ini dikelola warga setempat. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Dalam kesempatan tersebut, Kemenparekraf juga meluncurkan dua program lainnya, yakni Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) dan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia. Program AKI merupakan bentuk apresiasi dan pengembangan usaha dari Kemenparekraf untuk para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia yang ada di 16 Kota di seluruh Indonesia.

"Ini merupakan program pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi, aplikasi, dan permainan. Demi terbangunnya jejaring atau data base yang komprehensif, saya mengajak seluruh masyarakat ekonomi kreatif untuk mendaftar melalui website www.aki.kemenparekraf.go.id," katanya.

Sementara, KaTa Kreatif Indonesia bertujuan mendorong kabupaten/kota agar lebih inovatif, adaptif, dan kolaboratif dalam meningkatkan kinerja ekonomi kreatif demi memajukan kesejahteraan masyarakat di wilayah masing-masing. Para pelaku ekraf yang ingin bergabung bisa mengakses ke www.katakreatifindonesia.com.


4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya