Menteri Basuki Cari Arsitek yang Bisa Bangun IKN Nusantara Jadi Kota Kelas Dunia

Pemindahan Ibu Kota merupakan lompatan besar menuju Indonesia baru. Pembangunan IKN Nusantara bukan sekadar memindahkan kota dan gedung-gedung pusat pemerintahan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 20 Feb 2022, 12:00 WIB
Seorang siswa mencari lokasi calon ibu kota baru pada peta saat kegiatan belajar bertema wawasan Nusantara di SDN Menteng 02, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Kegiatan belajar wawasan Nusantara itu memberitahukan lokasi pemindahan ibu kota RI dari Jakarta ke Kalimantan Timur.(merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong keterlibatan para arsitek untuk menyalurkan ide-ide dan kreativitas untuk dalam mendukung pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).

Kontribusi para arsitek dibutuhkan dalam pengembangan ibu kota baru yang mengimplementasikan tiga pilar, yakni mencerminkan indentitas nasional, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta mewujudkan kota cerdas, modern, dan berstandar internasional.

"Pemindahan Ibu Kota merupakan lompatan besar menuju Indonesia baru yang akan memberikan peluang besar sekaligus tantangan yang besar bagi arsitek, perencana kota, spesialis urban design dan insinyur untuk berkontribusi dan berkolaborasi. Kami sangat menyambut ide-ide baru dan kreativitas berdasarkan filosofi kota modern yang tetap dipadukan dengan kearifan lokal," kata Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Minggu (20/2/2022).

Pembangunan IKN bukan sekadar memindahkan kota dan gedung-gedung pusat pemerintahan. Namun juga merencanakan pusat perkotaan yang modern dengan prinsip Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai suatu Future Smart Forest City of Indonesia.

Kementerian PUPR telah menyusun dokumen perencanaan dari tahap makro dan tahap meso. Selanjutnya memasuki tahap desain mikro termasuk Detailed Engineering Design sebagai acuan pelaksanaan pembangunan fisik IKN Nusantara.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Smart Workplace

Sejumlah siswa mencari lokasi calon ibu kota baru pada peta saat kegiatan belajar bertema wawasan Nusantara di SDN Menteng 02, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Kegiatan belajar wawasan Nusantara itu memberitahukan lokasi pemindahan ibu kota RI dari Jakarta ke Kalimantan Timur.(merdeka.com/Imam Buhori)

Adapun konsep desain untuk IKN Nusantara mengacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

Pertama, Smart Workplace (transformasi bekerja), kota yang menjunjung tinggi kolaborasi dan keterhubungan antar semua pihak.

Dengan menerapkan desain kompleks pemerintahan yang terkonsolidasi dan terkoneksi antar bangunan, sehingga mencipatakan ruang kolaborasi dengan bisnis, mewujudkan lingkungan kerja yang sehat dan people oriented serta perkantoran dengan konsep hijau dan berkinerja tinggi.

Kedua, Smart Living (transformasi bermukim), kota yang mengedepankan kehidupan yang kompak berkinerja tinggi, efisien dan livable sehingga mewujudkan hunian Inklusif berbasis komunitas.

Ketiga, Smart Mobility dan Transportation (transformasi mobilitas), Ibukota berbasis transit, mengutamakan pergerakan cepat, efisien dan sehat bagi warga kota yang ditunjang dengan 80 persen transit transportasi publik, iklim kondusif untuk pejalan kaki, serta mengadaptasi smart transport dan autonomous system.

Keempat, Smart Nature Preservation (transformasi kelestarian lingkungan), kota yang tetap menjaga ekosistem alam dan hidup bersinergi dengan alam, misalnya meningkatkan kekayaan dan keberagaman flora dan fauna dan mengembangkan botanical garden dan International center for tropical forestry.

 


Smart Transformation of Nation and Culture

Sejumlah siswa mencari lokasi calon ibu kota baru pada peta saat kegiatan belajar bertema wawasan Nusantara di SDN Menteng 02, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Kegiatan belajar wawasan Nusantara itu memberitahukan lokasi pemindahan ibu kota RI dari Jakarta ke Kalimantan Timur.(merdeka.com/Imam Buhori)

Kelima, Smart Transformation of Nation and Culture (Transformasi Berbangsa dan Berbudaya), kota dengan mengedepankan kehidupan berbangsa dan berbudaya melalui ruang-ruang simbolis bersama untuk merayakan kesatuan dan kebhinnekaan nusantara.

Diharapkan Menteri Basuki, ketiga pilar visi dan tujuan IKN baru menjadi cerminan bagi kemajuan bangsa. Sehingga dapat dijadikan contoh untuk pembangunan kota-kota lain di Indonesia.

Selanjutnya, IKN baru harus menunjukkan keberlanjutan kehidupan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Karena itu, konsep pembangunan IKN baru meminimalisir intervensi terhadap alam, mengintegrasikan ruang-ruang hijau serta biru dan mempertahankan keberadaan hutan Kalimantan atau City in the Forest.

Kemudian, IKN merupakan kota yang cerdas dan modern berstandar internasional. IKN baru menjadi kota yang compact, mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).

Arsitek asal Jepang Kengo Kuma berharap, IKN Nusantara akan jadi contoh yang terbaik bagi kota-kota dunia, bukan hanya bagi Asia, karena adanya kombinasi antara keasrian alam dengan kehidupan modern dewasa dan masa datang dengan kemajuan dijitalnya dan teknologi Informasi yang hebat.

"Pembangunan IKN akan menjadi momentum bersejarah kebangkitan Indonesia, bahkan dunia, setelah melewati masa pandemi Covid-19," kata Kengo Kuma.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya