Rupiah Melemah di Tengah Ketegangan Rusia dan Ukraina

Nilai tukar rupiah diperkirakan hari ini akan bergerak di kisaran 14.280 per dolar AS hingga 14.400 per dolar AS.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Feb 2022, 10:23 WIB
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di awal pekan ini. Pelemahan nilai tukar rupiah ini terjadi di tengah ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Pada Senin (21/2/2022), nilai tukar rupiah melemah 16 poin atau 0,11 persen ke posisi 14.343 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.327 per dolar AS.

"Banyak isu yang perlu diperhatikan untuk pergerakan rupiah pekan ini, diantaranya terkait dengan ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina, dimana AS terlihat terlibat mencoba menengahi ketegangan tersebut," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia dikutip dari Antara.

Rusia meningkatkan taruhannya dalam permainan diplomatik berisiko tinggi dengan memperluas latihan militer di Belarus, sedangkan citra satelit dari Maxar menunjukkan beberapa pengerahan kendaraan lapis baja dan pasukan baru di dekat perbatasan dengan Ukraina.

Menurut Nikolas, hal-hal terkait geopolitik tersebut terlihat menyumbangkan fluktuasi terhadap pergerakan dolar.

"Selain itu, fokus pasar dolar AS juga terlihat masih memperhatikan kepastian keputusan The Fed terkait perubahan suku bunganya pada pertemuan Maret, apakah akan lebih agresif dari perkiraan atau tidak," ujar Nikolas.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dalam Negeri

Petugas menghitung uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Senin (9/11/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak menguat pada perdagangan di awal pekan ini Salah satu sentimen pendorong penguatan rupiah kali ini adalah kemenangan Joe Biden atas Donald Trump. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu dari dalam negeri, jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Tanah Air pada Minggu (20/2) kemarin mencapai 48.484 kasus sehingga total kasus mencapai 5,2 juta kasus. Khusus untuk kasus positif varian Omicron telah mencapai 6.257 kasus.

"Pelaku pasar terlihat menunggu perkembangan terkait level dan kelanjutan PPKM, karena periode PPKM Selasa 15 Februari lalu akan berakhir hari ini, sementara tingkat penyebaran COVID-19 di Indonesia masih tinggi," kata Nikolas.

Nikolas memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 14.280 per dolar AS hingga 14.400 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya