Liputan6.com, Jakarta Warga Nadhliyin memberikan apresiasi terhadap perjuangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam memberikan kontribusi nyata bagi upaya kesejahteraan rakyat kecil. Salah satunya adalah berdirinya Balai Latihan Kerja Komunitas (BLK-K) di sejumlah pesantren di Jember-Lumajang, Jawa Timur.
Di Jember dan Lumajang saat ini ada sedikitnya ada 13 gedung BLK Komunitas. Balai latihan kerja ini menjadi tempat bagi banyak anak muda, baik yang berstatus sebagai santri, pelajar, maupun mereka yang putus sekolah untuk meningkatkan skill mereka. Hal ini memperbesar peluang mereka untuk mengisi lapangan pekerjaan baik di sektor informal maupun formal.
“BLK Komunitas yang ada di pesantren-pesantren sangat menunjang kualitas santri di bidang teknologi dan industry. Dengan adanya BLK Komunitas Pesantren, santri tidak hanya ahli dalam berbagai cabang ilmu agama tetapi juga mempunyai skill praktis untuk mengisi lapangan kerja,” ujar Pengasuh Pesantren Darul Arifin, KH Abdullah Syamsul Arifin, saat menerima kunjungan Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar di Curah Kalong, Bangsalsari, Jember, Minggu (20/2/2022).
Ketua PCNU Jember ini mengatakan, maraknya BLK Komunitas di berbagai pesantren di Indonesia tidak lepas dari perjuangan dari PKB. Menurutnya kader PKB baik yang di parlemen maupun eksekutif sangat concern terhadap berbagai upaya perbaikan kualitas santri dan pesantren di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
“BLK Komunitas ini merupakan program yang sudah lama diperjuangkan oleh kader PKB baik yang duduk sebagai menteri ketenagakerjaan maupun yang duduk di parlemen seperti Pak Nur Yasin anggota Fraksi PKB DPR dari Jember dan Lumajang,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, BLK Komunitas merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan skill anak bangsa utamanya yang ada di pesantren agar kian terampil. Dengan BLK Komunitas, para santri mempunyai kemampuan lengkap dalam menghadapi dinimika kehidupan.
Skill kerja para santri ini juga untuk menghapus sterotip jika mereka yang ahli agama hanya bisa mengantungkan hidup dari sedekah orang lain.
“Kita tentu ingat di masa lalu, santri kerap dipandang sebelah mata karena hanya pintar cabang ilmu agama, padahal santri mempunyai potensi dan kemampuan sama dengan mereka di sekolah-sekolah umum. Maka kehadiran BLK Komunitas memberikan nilai lebih kepada para santri,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima.
Ketua Umum DPP PKB ini menegaskan, komitmen seluruh kader PKB kepada perjuangan santri, pesantren, dan nahdliyin sudah tidak perlu diragukan lagi. Menurutnya PKB memang merupakan alat politik bagi warga NU untuk memperjuangkan hak-hak mereka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Seluruh kader PKB akan terus memperjuangkan aspirasi dari setiap nahdliyin karena PKB dibentuk oleh PBNU sebagai kendaraan politik warga NU,” ujar Muhaimin.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lahir Tenaga Terampil dari Santri
Gus Muhaimin juga mengapresiasi kepada apa yang telah diperjuangkan oleh kader PKB termasuk Nur Yasin. Menurutnya BLK Komunitas saat ini sangat bermanfaat bagi banyak kalangan terutama bagi mereka yang terkena PHK sebagai dampak Pandemi Covid-19.
"Saat ini banyak pekerja ter-PHK karena dampak pandemi covid-91. BLK Komunitas ini menjadi bagian dari solusi untuk memperbaiki perekonomian. Harapan saya, dengan adanya BLK Komunitas ini, akan lahir tenaga-tenaga kerja baru yang handal khususnya dari kalangan santri." Ungkap wakil Ketua Ketua DPR RI yang digadang-gadang menjadi Calon Presiden Tahun 2024.
Adapun Anggota Fraksi PKB Nur Yasin mengatakan, sejak 2020 hingga 2021 ada sekitar 13 BLK Komunitas yang didirikan di wilayah Jember dan Lumajang. Berdirinya belasan BLK Komunitas tersebut merupakan bentuk komitmennya sebagai wakil rakyat yang memperjuangkan kepentingan pesantren dan santri.
“Kita ingin menciptakan tenaga kerja baru yang kreatif dan inovatif dari kalangan santri. Kita harus ambil peran, menciptakan lapangan kerja baru, mengisi ruang-ruang strategis, kita buktikan bahwa santri juga bisa,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, ratusan kiai yang ikut hadir menyatakan dukungan dan mendeklarasikan diri untuk mendukung Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Presiden 2024-2029. Dukungan ini tidak lepas dari keinginan mereka untuk memiliki presiden yang berasal dari kalangan pesantren. Nur Yasin juga mengajak kepada para kyai kampung agar mendukung Gus Muhaimin.
"Sudah saatnya kita memiliki presiden dari kalangan santri, kalau bukan sekarang kapan lagi?,” pungkas Nur Yasin.
Advertisement