Kasus COVID-19 Hari Ini di Hong Kong, Tempat Parkir Sampai Dipenuhi Pasien

Lonjakan 60 kali lipat dalam infeksi harian bulan ini mendorong pemerintah baru-baru ini untuk mengubah kebijakan pemberantasan COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 21 Feb 2022, 12:33 WIB
Warga mengantre untuk tes virus corona di pusat pengujian sementara COVID-19 di Hong Kong, Senin (7/2/2022). Jumlah infeksi lokal COVID-19 di beberapa negara Asia, termasuk Hong Kong dan Singapura, melonjak setelah liburan Tahun Baru Imlek. (AP Photo/Vincent Yu)

Liputan6.com, Hong Kong - Hong Kong sampai saat ini memiliki rekor yang patut ditiru dalam memerangi COVID-19, tetapi ketika gelombang Omicron datang, langkah-langkah yang semula efektif bagi 7,4 juta penduduknya kini mulai berantakan.

Saat ini, ada banyak pasien berbaring di tempat tidur yang berlokasi di tempat parkir -- dalam kondisi dingin dan basah di luar rumah sakit lantaran jumlah pasien yang meningkat.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (21/2/2022) fasilitas isolasi penuh dan ribuan antrian berjam-jam di luar tempat pengujian.

Lonjakan 60 kali lipat dalam infeksi harian bulan ini mendorong pemerintah baru-baru ini untuk mengubah kebijakan pemberantasan COVID-19.

Kebijakan pandemi yang ketat di Hong Kong telah membatasi infeksi menyebar. Ada sekitar 40.000 orang yang terpapar dan 259 kasus kematian, jauh lebih sedikit daripada di kota-kota besar dunia lainnya.

Di bawah kebijakan nol-COVID, otoritas Hong Kong pada dasarnya menutup perbatasan dan merawat orang-orang yang positif virus corona bahkan tanpa gejala dan mengisolasi orang dengan kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi.

Di bahwa kebijakan ini juga, seseorang yang menunjukkan sedikit atau tanpa gejala dapat menghabiskan waktu berminggu-minggu di rumah sakit, kemudian pindah ke fasilitas isolasi selama beberapa minggu lagi sebelum diizinkan untuk kembali ke kehidupan normal.

Sebagai imbalannya, kebanyakan orang di pusat keuangan global dapat melakukan pekerjaan dan kehidupan sosial mereka dengan sedikit batasan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Hong Kong Tak Boleh Menyerah pada COVID-19

Seorang perawat (tengah) berjalan melewati pusat perawatan pasien sementara yang didirikan di luar Caritas Medical Centre, Hong Kong, Rabu (16/2/2022). Hong Kong menghadapi gelombang virus corona COVID-19 terburuk hingga saat ini. (Peter PARKS/AFP)

Pemimpin pemerintah, Kepala Eksekutif Carrie Lam, mengatakan Hong Kong "tidak dapat menyerah pada virus" dan penanganan wabah itu "sekarang sangat penting".

Pemerintah tidak menanggapi permintaan komentar tentang apakah kebijakan nol-COVID-nya telah berkontribusi pada masalah saat ini.

Ketika varian COVID yang sangat menular menguji sistem perawatan kesehatan dan kesabaran publik, pihak berwenang telah melakukan transisi halus dari sistem eliminasi ke mitigasi, sering menyesuaikan kebijakan, berdasarkan tingkat keparahan gejala dan ketersediaan tempat tidur dan ruang isolasi.


Angka Vaksinasi COVID-19

Orang-orang mengantre di luar pusat vaksinasi untuk BioNTech di Hong Kong pada Rabu (24/3/2021). Hong Kong menghentikan penggunaan vaksin covid-19 buatan Pfizer/BioNTech setelah adanya laporan kerusakan pada pengemasan botol vaksin. (AP Photo/Vincent Yu)

Lebih dari 60 persen penduduk yang berusia di atas 80 tahun belum divaksinasi, meskipun sekitar 85 persen dari seluruh populasi telah mendapatkan setidaknya satu kali vaksinasi.

Bar, gym, dan salon kecantikan tutup, banyak yang tidak dapat bertahan. Sekitar 900.000 siswa putus sekolah, sementara kebanyakan orang telah kembali bekerja dari rumah.

Ekonomi kemungkinan akan berkontraksi tahun ini setelah rebound tahun lalu dari resesi terpanjang di kota itu. Dan isolasi dan ketidakpastian ekonomi mengancam epidemi kesehatan mental, kata psikolog.

"Ini gila dan kejam," kata seorang warga berusia 41 tahun yang keluarganya menjalani lima minggu di rumah sakit dan karantina wajib dari pemerintah, termasuk pemisahan dari dua balita mereka.

"Tidak ada tempat lain di dunia yang melakukan ini."

Hong Kong telah meminta bantuan Beijing. Lebih dari seratus juta alat tes cepat sedang dalam perjalanan dari China dan pihak berwenang berencana untuk meningkatkan pengujian, membangun lebih banyak fasilitas isolasi dan memastikan pasokan makanan setelah kekurangan sayuran bulan ini.


Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona

Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya