Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Andi Widjajanto menjadi Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) di Istana Negara Jakarta, Senin (21/2/2022). Andi mengaku diminta Jokowi untuk memperkuat transformasi Lemhanas agar sesuai dengan tantangan geopolitik terkini.
"Arahan dari Bapak Presiden adalah melakukan penguatan transformasi lemhanas sehingga sesuai tantangan geopolitik abad ke-21," kata Andi usai dilantik Jokowi seperti ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin.
Baca Juga
Advertisement
Dengan begitu, Lemhanas dapat menjadi lembaga pendidikan untuk mencetak kepemimpinan nasional serta menjadi dapur kajian strategis bagi presiden. Terutama, untuk isu-isu lokal regional dan global.
"Serta Lemhanas menjalankan fungsinya untuk melakukan pemantapan nilai-nilai kebangsaan," ujar dia.
Andi mengungkap, dia juga mendapat arahan dari Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri. Ketua Umum PDIP itu berpesan agar Andi tetap berpegang teguh ideologi Pancasila dalam menjalankan tugas.
"Sebelum saya menjabat, saya juga mendapat arahan dari Presiden ke-5, Ketua Dewan Pengarah BPIP, Ketua Dewan Pengarah BRIN, Ibu Megawati soekarnoputri agar menjalankan amanat sebagai Gubernur Lemhanas ini dengan tetap berpegang kepada ideologi Pancasila 1 Juni," kata Andi.
Diminta Pegang Gagasan Sukarno
Selain itu, Megawati berpesan agar berpegang teguh dalam gagasan-gagasan besar dan pemikiran Presiden Soekarno untuk bergerak memajukan Lemhanas. Kemudian, merancang proyeksi geopolitik tanah air menuju Indonesia 2045 yang disegani di tataran regional dan global.
"Itu tugas-tugas yang diberikan kepada saya dan dengan perangkat yang ada di Lemhanas akan berusaha secepat-cepatnya agar capaian dari tugas-tugas itu bisa segera terealisasi," tutur Andi.
Advertisement
Profil Andi Widjajanto
Nama Andi Widjajanto sesungguhnya sudah tidak asing dalam dunia pertahanan di Indonesia. Meski bukan berlatar belakang militer atau polisi, Andi memiliki peran besar sebagai akademisi dan analis di bidang tersebut.
Sebagai seorang yang berkompeten di bidang pertahanan, Andi pun aktif sebagai koordinator di sebuah organisasi bernama Labtoraturium Indonesia 2045 atau Lab 45. Mengutip dari situs resminya, Lab 45 adalah sebuah lembaga kajian yang ingin menyelaraskan antara ilmu pengetahuan dan praktik empiris di bidang peramalan strategis.
Terkait pendidikan, mengutip dari rekam jejak digital, Andi adalah lulusan Hubungan Internasional di Universitas Indonesia tahun 1996. Tidak hanya itu, Andi juga mendapat gelar sarjana dari School of Oriental dan African Studies University of London.
Kemudian, Andi juga tercatat mendapatkan gelar Master of Sciences dari London School of Economics, sekaligus juga dapat gelar Master of Sciences dari Industrial College of Armed Forces, Washington DC, Amerika Serikat pada tahun 2003.
Karir dan latar pendidikan Andi memang tidak sekadar soal pertahanan. Andi juga diketahui dengan dekat kalangan lingkar Istana.
Karier di Istana
Terlepas dari statusnya sebagai anak dari Mayjen (Purn) Theo Syafei, politikus senior PDIP, Andi pun dikenal dengan Presiden Joko Widodo sejak Pemilu 2014 sebagai tim sukses. Usai memenangkan kontestasi, Andi masih memiliki andil sebagai anggota tim transisi pemerintahan dari kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Jokowi-JK dalam bidang pertahanan dan keamanan.
Dalam kariernya di pemerintahan, Andi sempat mencatatkan nama sebagai Sekretaris Kabinet sebelum akhirnya digantikan oleh Pramono Anung tahun 2015. Meski terkena reshuffle, saat ini Andi masih tetap berada dalam lingkar Istana. Posisinya pun strategis, sebagai penasihat senior untuk Kantor Staf Kepresidenan.
Advertisement