Liputan6.com, Jakarta Upaya meningkatkan ekonomi sektor UMKM di Jawa Timur terus dilakukan. Bank Indonesia (BI) menyebutkan penyaluran kredit UMKM di Jawa Timur terbesar secara nasional.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, penyaluran kredit UMKM di Jawa Timur terbesar secara nasional dalam tiga tahun berturut-turut. Kondisi ini merupakan langkah kongkrit keseriusan upaya dan perhatian pemerintah agar UMKM Jatim bisa bertahan di kala pandemi dan naik kelas.
Berdasarkan catatan, pada tahun 2019 nominal kredit UMKM di Jawa Timur tembus di angka Rp 159,9 trilliun. Kemudian di tahun 2020, nominal kredit UMKM di Jatim tembus di angka Rp 159,5 trilliun. Sementara di tahun 2021 penyaluran kredit UMKM di Jatim meningkat hingga di angka Rp 180,1 trilliun.
Baca Juga
Advertisement
"Kredit yang diberikan bagi UMKM ini harapannya menjadi sokongan bantuan pembiayaan dan pendampingan serta pemberdayaan, agar UMKM kita tak hanya bisa bertahan di tengah gempuran pandemi tapi juga naik kelas," kata Khofifah, dilansir dari laman Pemprov Jatim, Senin (21/2/2022).
Menurut dia, pangsa kredit untuk UMKM di Jatim terus menunjukkan adanya peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Dimana tahun 2019 adalah 27,1 persen, tahun 2020 naik menjadi 28,9 persen, dan di tahun 2021 meningkat menjadikan 31,0 persen.
Khofifah mengatakan, wujud Pemprov Jatim mendorong UMKM naik kelas juga dilakukan dalam bentuk penyediaan instrumen ekosistem pembedayaan. Melalui program inovasi Rumah Kurasi oleh Bank Indonesia dan pondok kurasi oleh Disperindag Jatim.
Saksikan video pilihan berikut ini
Kredit Lunak
Tercatat, hingga saat ini sebanyak 318 produk UMKM berhasil dikurasi lewat Rumah Kurasi. Dengan rincian 17 UMKM dikurasi dengan sasaran tembus pasar ekspor, kemudian 42 UMKM dengan sasaran pasar modern dan 249 UMKM dengan sasatan pasar tradisional.
Rumah Kurasi di Jatim telah dilengkapi oleh 12 asesor kompeten. Kemudian 24 infrastruktur kurator, dan 58 kurator rumah Kurasi.
"Menggeliatkan UMKM sangat penting bagi Jawa Timur. Karena UMKM menyumbang 57,25 persen PDRB Jawa Timur. Dan sektor ini sangat tangguh saat kita diterpa pandemi dan UMKM terbukti menyerap 97 persen dari total tenaga kerja," tegasnya.
Pada tahun 2022 ini pun, Gubernur Khofifah juga mendorong agar kredit lunak bagi UMKM terus dimaksimalkan. Sosialisasi dan pemberian kemudahan harus dikedepankan agar UMKM Jatim terus tumbuh optimismenya untuk bangkit.
Advertisement