Apa Hubungan antara Metaverse dan Kripto?

Sebenarnya apa hubungan antara metaverse dan kripto?

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 21 Feb 2022, 21:24 WIB
Niantic ingin wujudkan metaverse di dunia nyata dengan Lightship. (Doc: Niantic)

Liputan6.com, Jakarta - Istilah metaverse saat ini bukan hal yang asing bagi sebagian orang, apalagi banyaknya perusahaan yang melakukan ekspansi ke metaverse membuat istilah ini semakin terkenal dan jadi perbincangan hangat. 

Metaverse adalah istilah yang menggambarkan dunia maya dengan konsep 3D. Melansir dari New York Times, istilah metaverse adalah realitas virtual dan kehidupan kedua digital. Dalam dunia metaverse adalah membuat pengguna akan menghabiskan uang di sana seperti pakaian, dan benda-benda untuk avatarnya (gambar diri tiga dimensi).

Bicara soal metaverse pasti tidak lengkap jika tidak disandingkan dengan kripto. Sebenarnya apa hubungan antara metaverse dan kripto? sehingga kedua istilah itu selalu bersangkutan. 

Hubungan antara metaverse dan kripto

Perusahaan kripto, game online, dan aset digital secara umum diuntungkan dengan adanya penerapan revolusi teknologi Metaverse. Seperti dilansir dari situs Zipmex, Senin, (21/2/2022), salah satu contoh pengaplikasian metaverse dalam kripto adalah berupa platform game online dan pasar yang menggunakan Non Fungible Token (NFT) sebagai token dan koleksi dalam sebuah game.

Selain itu, salah satu pengaruh metaverse pada aset kripto terjadi pada platform aset kripto seperti Coinbase Global (COIN). Coinbase adalah satu platform aset kripto terbesar di Amerika Serikat dan terbesar kedua secara global. 

Dengan basis pengguna 68 juta serta upaya untuk menciptakan pasar NFT, Coinbase diposisikan di ruang yang optimal dalam konversi metaverse.

Fitur yang ada dalam metaverse kripto

Berdasarkan situs Zipmex, ada beberapa fitur yang berada di dalam metaverse kripto misalnya Desentralisasi. Dunia virtual dimiliki dan dikendalikan oleh pihak tertentu, seperti sebuah perusahaan. 

Metaverse kripto biasanya bersifat terdesentralisasi, dengan beberapa atau semua komponen metaverse dibangun dengan menggunakan teknologi blockchain.

Dapat diartikan bahwa metaverse blockchain sendiri cenderung menyimpang dari struktur bisnis umumnya. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Fitur Lainnya

Ilustrasi metaverse. (Pexels.com/ThisIsEngineering)

Selanjutnya ada fitur yang disebut Governance. Metaverse kripto seperti Decentraland menggunakan Decentralized Autonomous Organizations (DAO) dan token governance untuk membantu pengguna.

Token governance membantu para pengguna untuk mendorong perubahan dan pembaruan melalui voting. Dengan cara ini, metaverse dapat menjadi lebih dari sekadar permainan kripto, karena mereka dapat tumbuh menjadi seluruh masyarakat dengan ekonomi dan kepemimpinan yang demokratis.

Selain itu, karena metaverse kripto menggunakan token kripto dan infrastruktur blockchain, ekonomi mereka terhubung langsung ke ekonomi kripto yang lebih luas. 

Hal ini memungkinkan pemegang token metaverse, avatar, dan real estate digital untuk memperdagangkannya melalui DEX dan NFT, sehingga dapat memberikan nilai nyata sebagai bentuk investasi.

Adapun, barang yang digunakan dalam metaverse kripto sendiri di adaptasi dari bentuk token kripto, seperti NFT. Sehingga, kepemilikan dari suatu token dapat dibuktikan.

 


Semakin Populer, Apa Itu Metaverse?

Ilustrasi metaverse. (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sebelumnya, istilah metaverse semakin populer dan menjadi topik perbincangan hangat di berbagai belahan dunia. Bahkan saat ini metaverse sudah masuk ke berbagai sektor seperti game hingga perbankan. 

Lantas, apa sebenarnya Metaverse itu? Mengutip dari kanal Tekno Liputan6.com, metaverse adalah istilah yang secara etimologi berasal dari kata “meta” yang artinya melampaui dan "verse" yang artinya alam semesta. Apabila digabungkan, metaverse adalah secara etimologi melampaui alam semesta.

Istilah metaverse semakin populer setelah Facebook melakukan rebranding menjadi Meta Platforms Inc, atau disingkat Meta. Dengan rebranding yang dilakukan Facebook, mereka juga menjelaskan ke depan, akan hadir dengan ide-ide futuristik dengan membawa tema metaverse.

Metaverse adalah istilah yang menggambarkan dunia maya dengan konsep 3D. Melansir dari New York Times, Kamis, 10 Februari 2022, istilah metaverse adalah realitas virtual dan kehidupan kedua digital. Dalam dunia metaverse adalah membuat pengguna akan menghabiskan uang di sana seperti pakaian, dan benda-benda untuk avatarnya (gambar diri tiga dimensi).

Adapun pengamat telekomunikasi, Heru Sutadi menjelaskan bahwa metaverse adalah sebuah konsep dasar yang mirip selama ini sebut sebagai dunia maya dan dunia virtual.

Namun, dalam metaverse akan ada perkembangan lebih jauh lagi yang memungkinkan kita dapat menghabiskan waktu di dunia yang tidak nyata.

"Misalnya saat ini kita melakukan pembelajaran secara virtual atau bekerja, itu hampir mirip konsepnya seperti metaverse, namun kita masih berada di tengah-tengah yaitu dunia nyata dan virtual,” kata Heru Sutadi kepada Liputan6.com, ditulis Kamis, 10 Februari 2022.

"Nantinya, dengan metaverse kemungkinan kita bisa merasakan belajar atau bekerja secara online benar-benar dalam dunia virtual dengan menggunakan avatar-avatar,” lanjut Heru.

Heru menuturkan, nantinya dengan metaverse memungkinkan kita bisa pergi ke mana saja tanpa ada batasan di dunia virtual, bahkan mungkin beberapa bangunan yang ada di dunia virtual tersebut bisa miliki.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya