Liputan6.com, New York - Amerika Serikat memperingatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mereka memiliki informasi bahwa Rusia memiliki daftar warga Ukraina yang akan dibunuh atau dikirim ke kamp jika terjadi invasi.
Dikutip dari laman CNA, Senin (21/2/2022), hal ini disampaikan menurut surat yang dikirim ke kepala hak asasi manusia dan PBB dan diperoleh oleh AFP pada Minggu, 20 Februari.
Baca Juga
Advertisement
Surat itu datang ketika Washington memperingatkan invasi segera oleh pasukan Rusia yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina, mengatakan AS "sangat prihatin" dan memperingatkan potensi "bencana hak asasi manusia".
AS memiliki "informasi yang dapat dipercaya yang menunjukkan pasukan Rusia membuat daftar orang Ukraina yang diidentifikasi untuk dibunuh atau dikirim ke kamp-kamp setelah pendudukan militer," kata surat itu.
"Kami juga memiliki informasi yang kredibel bahwa pasukan Rusia kemungkinan akan menggunakan langkah-langkah mematikan untuk membubarkan protes damai atau melawan latihan damai dari perlawanan yang dirasakan dari penduduk sipil," kata pesan yang ditujukan kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perkara NATO
Catatan yang ditandatangani oleh Bathsheba Nell Crocker, duta besar AS untuk PBB di Jenewa, memperingatkan invasi Rusia ke Ukraina dapat membawa serta pelanggaran seperti penculikan atau penyiksaan dan dapat menargetkan pembangkang politik dan agama dan etnis minoritas.
Rusia telah menempatkan lebih dari 150.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, menurut perkiraan AS dan sekutu Barat.
Moskow membantah berencana menyerang tetangganya, tetapi mencari jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO dan bahwa aliansi Barat akan menarik pasukan dari Eropa Timur, tuntutan yang kemudian ditolak Barat.
Advertisement