Menko Luhut: Kasus Omicron Terkendali

Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan mengklaim, kasus penyebaran Covid-19 varian omicron kini sudah cukup terkendali.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 21 Feb 2022, 15:25 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam pengumuman Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Senin (23/8/2021).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengklaim, kasus penyebaran Covid-19 varian omicron kini sudah cukup terkendali. 

Pernyataan itu keluar pasca menggelar rapat terbatas evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berlevel bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya.

"Saya sampaikan, kasus omicron terkendali," kata Luhut dalam sesi teleconference, Senin (21/2/2022).

Namun, Luhut tak menyangkal jika penularan omicron di Indonesia saat ini masih sangat tinggi. Itu terlihat dari angka kematian akibat Covid-19 yang masih di atas 100 orang per hari.

Menurut data yang dibacakannya, mayoritas kasus meninggal dialami para penderita komorbid. Paling banyak terjadi pada penderita diabetes militus, dan 69 persen diantaranya belum mendapat vaksin.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Lebih Baik dari Kasus Delta

Menko Marves Luhut B. Pandjaitan saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas Evaluasi PPKM di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 3 Januari 2022. (Dok Humas Sekretariat Kabinet RI)

Kendati begitu, Luhut menyatakan situasinya masih jauh lebih baik dibandingkan puncak kasus varian delta pada pertengahan tahun lalu.

"Meski penambahan kasus melebihi tren delta, tapi kondisi rawat inap dan kematian masih di bawah delta," ujar Luhut.

Itu terlihat dari catatan pemerintah, dimana kasus konfirmasi harian di DKI Jakarta, Banten, dan Bali sudah mengalami penurunan selama 7 hari terakhir. Selain itu, tingkat keterisian di rumah sakit di juga menurun.

 

"Hingga hari ini jumlah keterisian rawat inap rumah sakit di Jawa-Bali masih jauh di bawah keterisian varian Delta," tegas Luhut.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya