Liputan6.com, Jakarta Sejak awal pandemi COVID-19, obesitas dan diabetes merupakan dua kondisi yang masuk dalam daftar komorbid. Anda pun mungkin pernah bertanya-tanya apa hubungan antar keduanya.
Ahli imunologi, Dr Heather Moday, mengungkapkan, virus SARS-CoV-2 atau yang dikenal dengan virus Corona penyebab COVID-19 memang dapat memperburuk kondisi gula darah.
Advertisement
Hal tersebut juga tertuang dalam studi yang dipublikasikan oleh American Diabetes Association bahwa virus satu ini mengikat dirinya pada reseptor di sel beta pankreas, yang memproduksi insulin.
Itulah mengapa virus satu ini berpotensi membuat pasien diabetes memiliki kondisi gula darah dalam tingkatan yang berbahaya.
"Saya sering memberitahu pasien bahwa saat memiliki diabetes, Anda berarti berada dalam kondisi peradangan kronis tingkat rendah," ujar Heather dikutip CNBC Make It, Senin, 21 Februari 2022.
"Hal tersebut kemudian membebani sistem kekebalan tubuh yang ada, sehingga lebih lambat untuk menyerang patogen itu ketika sudah memasuki tubuh," dia menambahkan.
Heather, menambahkan, jika berbicara soal sistem kekebalan tubuh, asupan sehari-hari pun menjadi hal yang penting.
"Tidak ada bahan makanan yang lebih merugikan bagi kesehatan dan kekebalan tubuh Anda, selain gula. Terutama di masa pandemi seperti ini," kata Heather.
Tingkatkan sistem kekebalan
Memiliki gula darah yang tinggi dapat disebabkan oleh banyak faktor. Namun menurut Heather, itu banyak disebabkan oleh asupan Anda sehari-hari.
"Faktor terbesarnya adalah mengonsumsi terlalu banyak gula dalam makanan Anda. Itu membuat resistensi insulin dan obesitas yang kemudian mendorong sitokin inflamasi, merusak pembuluh darah," ujarnya.
Sehingga, Heather menjelaskan, menghentikan asupan makanan yang mengandung gula berlebihan tidak hanya dapat membantu Anda untuk mengontrol gula darah.
"Tetapi juga menjadi cara paling efektif untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda," ujar Heather.
Advertisement