Liputan6.com, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengumumkan laba bersih konsolidasi (audited) sebesar Rp 4,1 triliun pada 2021. Jumlah tersebut naik 103,8 persen secara year on year (YoY).
Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, CIMB Niaga memperoleh hasil yang menggembirakan pada 2021, dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 103,8 persen meskipun masih berada dalam kondisi yang menantang akibat pandemi COVID-19 saat ini.
"Kami yakin bahwa pemulihan ekonomi dan aktivitas bisnis di seluruh industri akan terus berlanjut di 2022. Oleh karenanya, kami optimis dengan tetap berhati-hati dapat mencapai kinerja keuangan yang lebih baik di 2022," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (21/2/2022).
CIMB Niaga masih terus menjalankan 5 Pilar Strategi, termasuk program transformasi digital pada seluruh segmen bisnis. Selain itu, peningkatan kualitas aset dan optimalisasi risk-adjusted return on capital (RAROC) akan tetap menjadi prioritas kami di tahun ini.
Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) CIMB Niaga tercatat baik masing-masing sebesar 22,7 persen dan 74,4 persen per 31 Desember 2021.
Dengan total aset sebesar Rp 310,8 triliun per 31 Desember 2021, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
DPK dan Kredit
Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 241,4 triliun dengan rasio CASA meningkat menjadi 61,3 persen. Adapun Giro dan Tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 35,1 persen dan 6,9 persen, sejalan dengan komitmen Bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.
“Di Indonesia, kami diakui sebagai salah satu yang terdepan dalam inovasi perbankan digital. Kami terus berupaya untuk meningkatkan kapabilitas OCTO Mobile sebagai Super App dengan fitur modern dan lengkap, dan mengedepankan aspek humanis," kata Lani.
Jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp 181,6 triliun, yang utamanya dikontribusikan oleh bisnis Consumer Banking yang tumbuh 9,2 persen. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 9,1 persen, sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 28,8 persen.
Advertisement