Sama-Sama Punya Gaya Sepak Bola Atraktif, MU Makin Pusing Tentukan Manajer Baru

Beberapa nama menarik telah dikaitkan untuk mengisi kursi panas manajer MU dalam jangka panjang

oleh AY Yustiawan diperbarui 22 Feb 2022, 06:00 WIB
Gelandang Manchester United, Fred (kiri) berselebrasi setelah mencetak gol ke gawang Leeds United pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stadion Elland Road di Leeds, Inggris, Minggu (20/2/2022). MU menang atas Leeds United 4-2. (AP Photo/Jon Super)

Liputan6.com, Jakarta Manchester United atau MU hingga kini belum bisa memastikan langkah yang harus diambil terkait penunjukkan manajer permanen berikutnya di klub Liga Inggris ini.

Saat ini MU masih mempekerjakan manajer sementara Ralf Rangnick setelah pemecatan Ole Gunnar Solskjaer. Rangnick nantinya diharapkan akan mengambil peran sebagai konsultan di musim panas.

Beberapa nama menarik telah dikaitkan untuk mengisi kursi panas Old Trafford dalam jangka panjang, termasuk pelatih kepala Paris Saint-Germain saat ini Mauricio Pochettino dan Erik ten Hag dari Ajax.

Melansir dari ESPN, Pochettino sebenarnya adalah kandidat favorit untuk menggantikan Solskjaer setelah dia dibebaskan dari tugasnya November. Tapi, dia akhirnya memilih tinggal di ibukota Prancis.

Sementara itu, media lain mengklaim Ten Hag kini telah bergabung dengan ahli taktik Argentina dalam pencalonan posisi tersebut, dan klub harus bekerja keras untuk menunjuk manajer baru sebelum akhir 2021/22.


Godaan

Bek Manchester United, Harry Maguire (tengah) berselebrasi setelah mencetak gol ke gawang Leeds United pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stadion Elland Road di Leeds, Inggris, Minggu (20/2/2022). MU menang atas Leeds United 4-2. (Mike Egerton/PA via AP)

Tapi, kabar lain juga menyatakan bahwa Pochettino diyakini menjadi pilihan favorit pemain. Beberapa bintang MU terkesan dengan eksploitasi sebelumnya di Liga Premier.

Kedua pelatih itu berada di bawah kontrak hingga musim panas 2023. Namun, godaan untuk bergabung dengan juara Inggris 20 kali dapat membuat mereka mempersingkat waktu mereka dalam peran yang ada.


Populer

Pelatih PSG, Mauricio Pochettino (kanan) dan pelatih Manchester City, Pep Guardiola menyaksikan pemainnya bertanding pada p leg kedua semifinal Liga Champions di stadion Etihad, Rabu (5/5/2021). City menang atas PSG 2-0. (AP Photo/Dave Thompson)

Jurnalis Dean Jones menyebut meski hierarki United menyadari popularitas Pochettino dalam skuad tim utama, Ten Hag telah menarik perhatian beberapa orang, sehingga membuat keputusan itu sulit untuk dibuat.

“Hirarki United tahu bahwa sebagian besar skuad saat ini akan memilih Pochettino sebagai bos berikutnya, jika diberi pilihan. Namun, itu tidak sesederhana itu," katanya pada GiveMeSport:


Pengalaman

Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino menginstruksikan pemainnya saat melawan Sheffield United pada pertandingan Liga Inggris di Tottenham Hotspur Stadium di London, pada 9 November 2019. PSG mengontrak Pochettino hingga 30 Juni 2022 dengan klausul opsi perpanjang setahun. (AFP/Ian Kington)

“Banyak orang yang terlibat dalam proses juga menilai Erik ten Hag dengan sangat tinggi, dan dari apa yang saya dengar, tampaknya sangat tidak pasti jalan mana yang mereka putuskan selanjutnya. Satu hal yang pasti adalah bahwa masa depan jangka panjang Rangnick di ruang istirahat sangat diragukan.”

Pochettino memiliki pengalaman mengelola di Liga Inggris, membangun skuat dan mengendalikan ego besar dari waktunya di Southampton, Tottenham dan PSG.


Gaya Sepak Bola

Kunci dibalik penampilan impresif Ajax Amsterdam adalah pelatih mereka, Erik ten Hag. Pria asal Belanda tersebut mampu memoles talenta-talenta pemainnya agar mampu tampil impresif. Berikut 5 pemain Ajax yang bersinar di bawah asuahn Erik ten Hag pada musim ini. (AFP/ANP/Remko De Waal)

Namun, ia hanya mengklaim satu trofi utama, jumlah yang telah dilampaui Ten Hag di Johan Cruyff Arena, yang sudah memenangkan dua trofi domestik selama lima tahun masa pemerintahannya.

Kedua pria ini memainkan gaya sepak bola yang atraktif, modern, dan ekspansif yang cocok dengan cara berpikir MU. Karena itu, salah satu dari keduanya dapat terbukti sukses di Theatre of Dreams.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya