Liputan6.com, Jakarta - Para peneliti telah menemukan turunan subvarian virus Covid-19 varian Omicron yang dinamakan BA.2. Karena studi laboratorium baru telah mengungkapkan bahwa subvarian Omicron BA.2 dapat menyebabkan penyakit parah seperti Delta dan varian Covid-19 yang diidentifikasi sebelumnya, ahli epidemiologi Eric Fang menyuarakan bahwa itu perlu ditingkatkan ke varian yang patut diwaspadai.
Tiga hal penting tentang varian ini juga dikenal sebagai “siluman Omicron,” yang telah diidentifikasi oleh tim Jepang adalah BA.2, mungkin memiliki fitur yang membuatnya sulit dideteksi dan mampu menyebabkan penyakit serius.
Baca Juga
Advertisement
Artikel tentang studi: alasan subvarian Omicron BA.2 bisa sama mematikannya dengan Delta menjadi yang terpopuler di kanal Citizen6-Liputan6.com. Disusul dengan artikel tentang kasus Omicron menurun, tapi WHO peringatkan penyebaran subvarian BA.2.
Sementara itu artikel ketiga terpopuler tentang jangan anggap sepele, kenali gejala Long Covid pada kulit.
Berikut Top 3 Citizen6:
1. Studi: Alasan Subvarian Omicron BA.2 Bisa Sama Mematikannya dengan Delta
Dilansir dari Livemint, Senin (21/2/2022), “Siluman Omicron” ini lebih lanjut dilaporkan tahan terhadap perawatan seperti sotrovimab, antibodi monoklonal. Studi ini telah diunggah di repositori pracetak BioRxiv, namun belum ditinjau oleh rekan sejawat. Para peneliti mengatakan meskipun BA.2 dianggap sebagai varian Omicron, urutan genomiknya sangat berbeda dari BA.1.
2. Kasus Omicron Menurun, tapi WHO Peringatkan Penyebaran Subvarian BA.2
Varian Omicron, yang menyebabkan gelombang ketiga pandemi virus Corona dilaporkan melambat di seluruh dunia. Banyak negara menghapus pembatasan ketat yang diberlakukan untuk memeriksa penyebaran infeksi.
Namun dilansir NDTV, Senin (21/2/2022), seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mengangkat kekhawatiran baru terkait dengan sub-strain Omicron.
“Virus ini berkembang dan Omicron memiliki beberapa sub-varian keturunan yang kami lacak. Kami memiliki BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3. Sungguh sangat luar biasa Omicron, varian terbaru yang menjadi perhatian Delta di seluruh dunia,” kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 di WHO, pada briefing pada hari Kamis pekan lalu. Video itu diunggah di Twitter oleh WHO.
“Sebagian besar urutannya adalah BA.1 sub-garis keturunan ini. Kami juga melihat peningkatan proporsi urutan BA.2,” tambahnya.
Advertisement
3. Jangan Anggap Sepele, Kenali Gejala Long Covid Pada Kulit
Infeksi virus Corona sangat mempengaruhi organ dalam seseorang, sehingga menyebabkan beberapa gejala pendek dan panjang.
Bagi individu yang memiliki sistem kekebalan yang kuat dan kesehatan yang lebih baik, akan pulih dari Covid-19 dalam rentang waktu 15 hari. Sementara yang lain harus menghadapi gejala jangka panjangnya.
Covid-19 bisa menyebabkan berbagai gejala yang bisa dialami selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah pulih dari infeksi awal. Tanda aneh lain dari long Covid bisa dirasakan di kulitmu.