Dian Swastatika Sentosa Akuisisi Tambang Batu Bara Australia

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melalui Stanmore SMC Holding Pty Ltd (SMC) berencana untuk mengambilalih seluruh saham Dampier Coal Pty Ltd (Dampier).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Feb 2022, 09:55 WIB
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menerima fasilitas pembiayaan akuisisi sebesar USD 625 juta oleh SMC dari sindikasi lembaga pembiayaan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mengumumkan rencana transaksi yang terdiri dari rencana pengambilalihan, rencana pembiayaan, dan rencana penjaminan. Rencana tersebut sejalan dengan strategi pertumbuhan utama Dian Swastatika Sentosa,yakni memperkuat bisnis pertambangan dan perdagangan batu bara.

Perseroan melalui Golden Investments Pte. Ltd., (GIA) telah mendiversifikasi risiko geografis dan bisnisnya dalam bisnis pertambangan dan perdagangan batu bara dengan berinvestasi di Stanmore Resource Limited (Stanmore) sejak 2019.

Sejalan dengan itu, perseroan melalui Stanmore SMC Holding Pty Ltd (SMC) berencana untuk melakukan pengambilalihan seluruh saham Dampier Coal Pty Ltd (Dampier) selaku pemilik 80 persen saham BP Mitsui Coal Pty Ltd (BMC).

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/2/2022), perseroan bermaksud mengambil alih saham Dampier dari BHP oleh SMC, entitas anak GEAR melalui Stanmore. Rencana pengambilalihan ini bernilai sampai dengan USD 1,35 miliar.

SMC merupakan entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Stanmore, yang merupakan entitas anak tidak langsung yang dimiliki perseroan melalui GIA. GIA sendiri merupakan entitas anak langsung dari perseroan, yaitu GEAR.

Selanjutnya, pendanaan untuk rencana pengambilalihan tersebut salah satunya berasal dari penerimaan fasilitas pembiayaan akuisisi sebesar USD 625 juta oleh SMC dari sindikasi lembaga pembiayaan.

Adapun fasilitas pembiayaan akuisisi ini akan berlaku efektif hanya jika rencana pengambilalihan jadi dilaksanakan. Sehubungan dengan rencana pengambilalihan, Stanmore selaku pemilik 100 persen saham SMC dan GEAR selaku pemilik 75 ,33 persen saham dalam Stanmore melalui GIA, telah ikut menjadi pihak dalam SPA sebagai penjamin.

Stanmore telah setuju untuk menjamin semua kewajiban SMC berdasarkan SPA dan GEAR telah setuju untuk menjamin kewajiban Stanmore sehubungan dengan pembayaran atas harga pembelian dan biaya pengurusan, dengan jumlah maksimum keseluruhan sebesar USD 600 juta.

Manajemen perseroan berharap rencana pengambilalihan dapat memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu pemain terkemuka dalam bisnis batu bara metalurgi di Asia dan Oseania yang dapat memberikan dampak positif bagi pemegang saham perseroan.

BMC memiliki aset batu bara metalurgi yang berlokasi di Queensland, Australia, yang terdiri dari tambang South Walker Creek dan Poitrel. 

Tambang tersebut memiliki produksi gabungan sekitar 10 juta ton per tahun dan total cadangan 171 juta ton. Termasuk proyek batu bara Wards Well yang belum dikembangkan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bidik Usaha Energi Tenaga Panas Bumi

Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) masuk bidang pengusahaan tenaga panas bumi dengan mendirikan entitas anak perseroan. Hal ini dinilai sebagai langkah awal di kegiatan usaha energi terbarukan.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (22/2/2022), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk melalui PT Daya Sukses Makmur Sentosa, entitas anak tidak langsung perseroan mendirikan PT Daya Mas Geopatra Energi (DMGE) pada 18 Februari 2022. DMGE akan bertindak sebagai perusahaan holding dengan modal disetor dan ditempatkan sebesar Rp 1,1 miliar.

Pada hari yang sama, DMGE mendirikan PT Daya Mas Geopatra Pangrango dengan kegiatan usaha di bidang pengusahaan tenaga panas bumi dengan modal disetor dan ditempatkan Rp 1 miliar.

DSSA berharap kegiatan usaha di bidang tenaga panas bumi ini memberikan nilai lebih bagi perseroan ke depan.

“Pendirian entitas anak perseroan saat ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kondisi keuangan perseroan. Namun, diharapkan dapat menjadi langkah awal perseroan dalam menjajaki bisnis pengusahaan tenaga panas bumi yang dapat memberikan nilai lebih bagi perseroan di masa yang akan datang,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Susan Chandra.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya