Liputan6.com, Jakarta Mikrosefali merupakan perkembangan kepala yang tidak sempurna sehingga terlihat lebih kecil dari ukuran umum.
Anak-anak dengan kasus ringan dapat memiliki kepala kecil tetapi tidak ada masalah lain. Kepala anak akan tumbuh seiring bertambahnya usia. Tapi itu akan tetap lebih kecil dari ukuran standar.
Advertisement
Menurut tulisan yang ditinjau ulang oleh dokter anak Dan Brennan, MD di Webmd.com, beberapa anak dengan mikrosefali tetap memiliki kecerdasan normal. Namun, beberapa lainnya dapat memiliki masalah belajar, tetapi biasanya tidak bertambah buruk seiring bertambahnya usia anak.
Selain kepala yang cenderung kecil dan kemungkinan adanya masalah intelektual, gejala lain yang dapat terjadi yakni:
-Masalah keseimbangan dan koordinasi
-Keterlambatan perkembangan (keterlambatan kemampuan untuk duduk, berdiri, dan berjalan)
-Kesulitan menelan dan masalah dengan makan
-Gangguan pendengaran
-Hiperaktif (sulit fokus atau duduk diam)
-Kejang
-Tubuh lebih pendek
-Masalah bicara
Simak Video Berikut Ini
Pengobatan Mikrosefali
Hingga kini, tidak ada obat untuk mikrosefali, tetapi ada perawatan untuk membantu menangani masalah perkembangan, masalah perilaku, dan kejang.
“Jika anak Anda memiliki mikrosefali ringan, mereka memerlukan pemeriksaan dokter secara teratur untuk memantau bagaimana mereka tumbuh dan berkembang,” mengutip Webmd.com, Selasa (22/2/2022).
Anak-anak yang memiliki kasus yang lebih parah memerlukan perawatan seumur hidup untuk mengendalikan gejala. Pasalnya, beberapa gejala seperti kejang, bisa mengancam jiwa.
Dokter akan mendiskusikan perawatan untuk menjaga anak tetap aman dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Advertisement
Kebutuhan Anak
Orangtua dengan anak penyandang mikrosefali perlu mengetahui apa saja kebutuhan anaknya. Beberapa hal yang dapat dibutuhkan anak dengan mikrosefali yakni:
-Obat-obatan untuk mengontrol kejang, hiperaktif, dan untuk meningkatkan fungsi saraf dan otot
-Terapi berbicara
-Terapi fisik dan okupasi
Seberapa baik perkembangan anak tergantung pada apa yang menyebabkan otaknya berhenti tumbuh. Anak-anak dengan mikrosefali ringan bisa saja tidak memiliki masalah lain. Mereka tumbuh seperti anak pada umumnya selama masa kanak-kanak dan remaja. Bahkan masih bisa memenuhi tonggak pertumbuhan yang sesuai dengan usia seiring bertambahnya usia.
Penyandang lainnya dapat memiliki masalah parah dalam urusan belajar dan bergerak. Anak-anak dengan mikrosefali lebih mungkin untuk memiliki masalah medis lainnya, seperti cerebral palsy dan epilepsi.
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Advertisement