Liputan6.com, Jakarta - Hesti Purwadinata punya pengalaman tersendiri saat mendaki Gunung Lawu di Jawa Tengah. Hesti tak sendiri, ia didampingi suami, Edo Bornem dan beberapa teman-temannya.
Hesti mengungkapkan pengalaman mistis yang ditemukan saat mendaki Gunung Lawu tersebut. Bukan hanya Hesti, namun teman-temannya juga merasakan hal yang sama.
Ia membagikan cerita saat mendaki ini melalui video yang diunggah di channel YouTube pribadinya. Video Hesti dibagi menjadi dua part, part pertama berdurasi 24 menit dan 32 detik dan part kedua berdurasi 35 menit dan 56 detik.
Baca Juga
Advertisement
"Yang terngiang-ngiang di otak gue sebagai newbie adalah jangan stay di pos empat. 'Kalian harus lewati pos empat karena anginnya kenceng. Engga boleh ngetem di pos empat' itu teru yang terngiang-ngiang," kata Hesti dalam video part kedua.
Hesti mengatakan dirinya sempat kaget karena merasakan carriernya sangat berat dan napasnya ngos-ngosan. "Ternyata emang penyesuaian dengan oksigennya, tapi itu cuma berlangsung sampai pos satu," lanjutnya.
Ia sempat bertemu dengan dua pendaki yang terpisah dengan teman-temannya. Kepada rombongan Hesti, kedua pendaki itu mengatakan di atas badai.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Suara Gamelan
Hesti mengatakan ia sempat mendengar suara gamelan saat pendakian tersebut. Suara tersebut hanya ia yang mendengar, tidak dengan teman-temannya.
"Wah, kok ada suara gamelan. Suaranya jelas banget. Elu nggak denger," imbuh Hesti.
"Gua diem aja. Gua simpan sendiri suara itu dalam hati," tambahnya.
Advertisement
Pertimbangan Matang
Selama pendakian, Hesti mendapat banyak rintangan, termasuk dengan hujan yang deras. Namun, Hesti senang ia dan temannya semuanya selamat.
Hesti mengatakan keputusan untuk naik Gunung Lawu bukan pilihan asal, tapi sudah diperhitungkan dengan masak. Apalagi mereka bertemu dengan orang yang sangat paham untuk pendakian di Gunung Lawu.
Ia juga mempunyai teman yang tinggal di kawasan Lawu. Ia memilih Gunung Lawu dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang.
Persiapan Enam Bulan
Hesti mengatakan bahwa banyak yang kirim DM kepadanya. Mereka mempertanyakan mengapa harus langsung ke Gunung Lawu, Namun, berkat persiapan yang matang, ia dan teman-temannya mampu mendaki gunung tersebut.
"Pertama kali naik gunung, terus kemarin banyak banget yang DM 'ngapain sih langsung ke Gunung Lawu segala macem'" jelas Hesti.
"Ini tuh persiapannya udah enam bulan. Terus kita berangkat sama orang yang udah ahli, enggak mungkin kita ngasal," tambahnya.
Advertisement