Ma’ruf Amin: Pemerintah Ingin Mandiri Pasokan Gula dan Dongkrak Kesejahteraan Petani Tebu

Pemerintah berupaya memenuhi pasokan kebutuhan gula dalam negeri melalui program revitalisasi industri gula. Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyatakan komitmen Pemerintah tidak pernah surut.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 22 Feb 2022, 17:26 WIB
Wapres Ma'ruf Amin memberikan pidato sekaligus menutup Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berupaya memenuhi pasokan kebutuhan gula dalam negeri melalui program revitalisasi industri gula. Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyatakan komitmen Pemerintah tidak pernah surut.

“Saya ingin menekankan kembali bahwa komitmen Pemerintah dalam program revitalisasi industri gula tidak pernah surut,” ujar Wapres Ma'ruf Amin saat meresmikan pembukaan Musyawarah Nasional V Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Selasa (22/2/2022).

jauh Wapres menuturkan bahwa Indonesia pernah mengalami era kejayaan indutsri gula pada tahun 1930-an dengan prestasi tertinggi sebagai negara pengeksport gula.

“Sejarah mencatat, negeri kita pernah menjadi pengekspor gula pada tahun 1930-an,” terangnya.

Oleh karena itu, tambah Wapres, untuk dapat kembali meraih kejayaan tersebut, pemerintah terus memperbaiki kondisi dan kualitas pabrik gula agar bisa menghasilkan produk yang berkualitas yang juga akan berimbas pada kesejahteraan petani.

“Kita ingin mandiri dalam pasokan gula, termasuk mendongkrak kesejahteraan petani tebu yang telah berperan di dalamnya,” tegas Wapres.

Wapres pun menilai bahwa Indonesia memiliki lahan yang cukup luas untuk menanam tebu, bahan baku gula. Namun dalam skala besar, luas lahan tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan industri.

“Lahan untuk tebu ini banyak di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan juga NTB. Namun, lahan-lahan yang ada dinilai masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan industri gula,” tuturnya.


Permasalahan Lain

Di samping itu, lanjut Wapres, ditemukan permasalahan lainnya baik dari sisi produktivitas perkebunan tebu (on farm) maupun pasca panen (off farm). Untuk perbaikan on farm, sambungnya, para petani memerlukan bibit yang unggul, sehingga kualitas dan produksi tebu pun meningkat.

Sementara dari sisi off farm, perlu ada penambahan dan peremajaan pabrik gula. Ada pula aspek lain seperti tata kelola dan iklim usaha yang sangat menentukan keberhasilan industri gula Indonesia. Untuk itu, Wapres berharap agar seluruh tantangan yang dihadapi mendapatkan solusi terbaik dan pada akhirnya akan membawa manfaat bagi semua.

“Kita semua berharap agar usaha perkebunan dan industri gula Indonesia akan semakin berkembang dan terasa manis. Terkhusus bagi para petani tebu, semoga ada tetesan berkah yang membawa ke arah kesejahteraan hidup keluarga,” pungkasnya.


Infografis

Infografis Ragam Komentar 2 Tahun Jokowi--Ma'ruf Amin. (Liputan6.com/Trieyasni)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya