Liputan6.com, Jakarta PT Petrosea Tbk (PTRO) terus melanjutkan proses diversifikasi dengan menangkap peluang bisnis baru di berbagai proyek mineral sebagai bagian dari implementasi strategi 3D Perusahaan, yaitu Diversifikasi, Digitalisasi dan Dekarbonisasi.
Perwujudan strategi diversifikasi lainnya diantaranya adalah dengan menandatangani berbagai perjanjian kerjasama untuk tambang bauksit dan emas melalui penyediaan jasa pertambangan dan rekayasa, pengadaan & konstruksi (EPC) secara berkelanjutan di Indonesia.
Advertisement
Pada tahun 2021 lalu, Perusahaan juga telah menambah kegiatan usahanya di bidang digitalisasi, 3D printing & rebuild center dan lembaga pelatihan kerja & sertifikasi. Ini dilakukan agar siap menghadapi berbagai tantangan persaingan usaha dan meraih setiap peluang usaha baru dengan memanfaatkan teknologi digital yang terus berkembang dengan pesat belakangan ini.
“Strategi 3D Petrosea, yaitu Diversifikasi, Digitalisasi dan Dekarbonisasi telah menjadi enabler bagi kami untuk terus mengembangkan value proposition bagi seluruh pemangku kepentingan serta memastikan sustainable superior performance di masa mendatang,” ujar Presiden Direktur Petrosea, Hanifa Indradjaya, Selasa (22/2/2022).
Petrosea terus melanjutkan transformasi secara menyeluruh dengan membangun organisasi yang lebih agile dan mengembangkan business model terbarukan agar dapat mempertahankan resilience di masa mendatang.
Pencapaian ini dibuktikan dengan kembali berhasilnya Petrosea mencatatkan kenaikan total pendapatan sebesar 20,67 persen menjadi USD 301,59 juta dan kenaikan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 10,38 persen menjadi USD 14,35 juta pada akhir September 2021.
Pencapaian ini juga merupakan pencapaian terbaik menyusul alltime best financial performance yang dicatatkan Perusahaan pada tahun 2020 lalu.
Prioritas
Petrosea berkomitmen penuh untuk memprioritaskan aspek Environmental, Social & Governance (ESG) dan penerapan strategi keberlanjutan yang sejalan dengan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik demi mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Kedepannya, Petrosea akan terus memanfaatkan teknologi terkini melalui Minerva Digital Platform yang terbukti telah dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kegiatan operasionalnya, serta mengurangi emisi karbon yang dihasilkan.
Selain itu, Perusahaan berupaya untuk terus memperkuat budaya keselamatan & kesehatan melalui penerapan Target Zero dan operational excellence di seluruh area operasional.
Petrosea didirikan pada tahun 1972 sebagai perusahaan multi-disiplin di bidang kontrak pertambangan, rekayasa, pengadaan & konstruksi (EPC), serta jasa minyak & gas bumi yang berkomitmen penuh dalam mendukung pembangunan Indonesia.
Setelah menjalankan usahanya selama 18 tahun, tepatnya pada 21 Mei 1990, Petrosea mencapai sebuah jejak langkah bersejarah dengan menjadi perusahaan rekayasa & konstruksi pertama di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:PTRO).
Advertisement