Aktivitas warga saat mencari besi tua di antara puing pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (22/2/2022). Sekitar 130 rumah semipermanen di kawasan Pela-Pela jadi pemandangan kontras dengan megahnya JIS. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Aktivitas warga di permukiman liar Pela-Pela yang bersebelahan dengan Jakarta International Stadium (JIS), Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (22/2/2022). Keberadaan JIS mengkhawatirkan warga Pela-Pela karena permukiman mereka akan tergusur. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Rangkaian KRL melintasi permukiman liar Pela-Pela yang bersebelahan dengan Jakarta International Stadium (JIS), Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (22/2/2022). Warga berharap Pemprov DKI mendirikan tempat tinggal pengganti dan uang kompensasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga mengambil air dari sumur bekas warga Kampung Bayam yang bersebelahan dengan Jakarta International Stadium (JIS), Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (22/2/2022). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga melintas di depan spanduk pemberitahuan terkait rencana penggusuran dekat Jakarta International Stadium, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (22/2/2022). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga melewati rel kereta yang bersebelahan dengan Jakarta International Stadium, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (22/2/2022). Sekitar 130 rumah semipermanen di kawasan Pela-Pela jadi pemandangan kontras dengan megahnya JIS. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Suasana rel kereta yang bersebelahan dengan Jakarta International Stadium, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (22/2/2022). Keberadaan JIS mengkhawatirkan warga Pela-Pela karena permukiman mereka akan tergusur. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivitas warga di permukiman liar Pela-Pela yang bersebelahan dengan Jakarta International Stadium, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (22/2/2022). Warga berharap Pemprov DKI mendirikan tempat tinggal pengganti dan uang kompensasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)