Liputan6.com, Jakarta - Karena kasus Omicron terus menurun di seluruh wilayah, departemen kesehatan di Distrik Virginia dan Maryland telah melaporkan kasus baru dari jenis penyakit subvarian Omicron.
Namun, seorang ahli mengatakan tampaknya versi terbaru Covid-19 tidak akan menyebabkan lonjakan lain dalam kasus ini dilansir dari laman wtop news. Varian Omicron asli, yang membuat jumlah kasus melonjak selama musim dingin, dikenal juga sebagai BA.1 sementara subvarian barunya disebut BA.2.
Baca Juga
Advertisement
“Saya pikir penting untuk dicatat bahwa sementara jumlah kasus BA.2 meningkat, mereka tidak meningkat mendekati peningkatan kasus BA.1,” kata Dr. Andy Pekosz, profesor dan ahli virus di Johns Hopkins' Sekolah Kesehatan Masyarakat Bloomberg.
Dia mengatakan bahwa pengamatan awal menunjukkan bahwa edisi terbaru virus mungkin tidak seefisien dalam hal penyebarannya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Booster Memberi Perlindungan
Beberapa penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa booster ketiga dapat memberikan perlindungan untuk waktu yang sangat lama yang mencakup beberapa varian, kata Pekosz.
“Saya pikir kekebalan dari suntikan booster, terutama yang berjarak 5 hingga 6 bulan setelah vaksinasi awal Anda, tampaknya menjadi dorongan yang sangat kuat yang memberi Anda tidak hanya perlindungan dalam jumlah tinggi tetapi juga perlindungan yang luas,” kata Pekosz.
Advertisement
Hal yang perlu diwaspadai
Pekosz mengatakan yang perlu diwaspadai adalah berapa banyak orang yang divaksinasi atau booster memiliki kasus varian Omicron yang parah dan berakhir di rumah sakit.
“Selama kita terlindungi dari penyakit parah, kita mungkin tidak memerlukan booster keempat setidaknya untuk jangka pendek,” kata Pekosz.
Kekebalan Alami
Studi berlanjut tentang berapa banyak kekebalan alami yang mungkin didapat seseorang dari tertular dan pulih dari Covid-19, tetapi dia mengatakan orang yang telah tertular virus Corona dan telah diimunisasi memiliki perlindungan yang kuat.
“Kekebalan terbaik yang kita lihat saat ini adalah individu yang divaksinasi, kemudian terinfeksi,” katanya.
Advertisement