6 Fakta Menarik Manggarai Timur, Punya Tradisi Pesta Sekolah untuk Kumpulkan Biaya Pendidikan

Warga Manggarai Timur sangat sering mengadakan pesta sekolah, tapi bukan seperti pesta pada umumnya.

oleh Henry diperbarui 23 Feb 2022, 08:02 WIB
Foto: Sunset di pantai Ronting, Manggarai Timur, NTT(Liputan6.com/Dion)

Liputan6.com, Jakarta - Manggarai Timur adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kabupaten itu merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Manggarai yang berdiri pada 17 Juli 2007. Luas wilayahnya 2.643,41 km persegi yang terdiri dari sembilan kecamatan, 17 kelurahan, dan 159 desa.

Jumlah penduduk Kabupaten Manggarai Timur pada 2021 sebanyak 276.155 jiwa. Pusat pemerintahan atau ibu kota kabupaten berada di Kecamatan Borong. 

Di daerah timur sepanjang jalan lintas Flores, lahannya yang agak rendah dipergunakan sebagai kawasan pemukiman. Selain itu di lokasi itu juga dimanfaatkan warga untuk daerah persawahan dan peternakan. Lahan dengan tingkat lekukan tinggi rendah yang berada di utara,dan sebagian selatan merupakan daerah hutan lindung dan perkebunan milik rakyat yang ditanami kopi, kemiri,kakao/coklat ,dan vanili. 

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Manggarai Timur. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Manggarai Timur, yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Ramah dan Terbuka

Orang Manggarai Timur dikenal sangat ramah dan sangat terbuka terhadap orang luar. Saking ramahnya, ketika Anda melintas di depan rumah yang kebetulan pemilik rumahnya sedang makan atau sekadar minum kopi, Anda biasanya akan dipanggil. Kebiasaan ini sudah dilakukan secara turun- temurun dari nenek moyang orang Manggarai Timur.

Tamu atau “Meka” di Manggarai Timur itu sangat dihargai. Mereka sangat senang kalau makin banyak tamu yang bertandang ke rumahnya. Bagi orang Manggarai Timur ukuran banyak sedikitnya tamu yang bertandang atau “Lejong” ke rumah merepresentasikan besar kecilnya rezeki yang diterima pemilik rumah.

2. Pesta Sekolah

Orang Manggarai Timur sangat sering mengadakan pesta sekolah. Bukan seperti pesta pada umumnya, pesta ini untuk membiayai pendidikan kaum muda Manggarai Timur.

Jika Anda berkunjung ke Manggarai Timur pada bulan Juni hingga Oktober, Anda akan sering menjumpai kemah yang berada di tengah kampung atau Natas.  Kemah tersebut merupakan kemah pesta, yang didirikan untuk mengumpulkan biaya pendidikan.

Pesta ini umumnya dibuat oleh keluarga yang tidak mampu secara ekonomi atau keluarga yang mengalami masalah keuangan untuk membiayai anak yang akan melanjutkan pendidikan. Setiap keluarga atau orang yang datang sudah mengetahui porsi atau jumlah uang yang mesti dibawa.

Tuan pesta (yang anaknya melanjutkan sekolah) sudah mematok besaran uang yang harus dibawa pada saat pesta. Besaran uang yang dipatok tergantung status hubungan keluarga. Biasanya, keluarga dekat lebih besar dari pada keluarga jauh atau pun sahabat dan kenalan. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


3. Pantai Watu Pajung

Pantai Watu Pajung di Kabupaten Manggarai Timur, NTT. foto: Instagram @pariwisata_manggaraitimur

Pantai Watu Pajung berlokasi Kecamatan Sambi Rampas. Pantai ini memiliki hamparan pasir putih di sepanjang pantai, di beberapa bagian terdapat batu karang yang berdiri anggun dan kokoh membelakangi perbukitan yang hijau ditumbuhi pepohonan. Di bagian timur Pantai Watu Pajung terdapat padang yang cukup luas, sementara di bagian barat terdapat lahan persawahan milik warga setempat.

Kombinasi alam nan indah ini membuat Watu Pajung sangat menakjubkan. Secara harfiah, Watu Pajung berarti Batu Payung atau batu yang menyerupai payung. Dinamai demikian karena di tepi pantai terdapat sebuah batu karang yang berdiri menghadap ke laut, menyerupai payung yang sedang mengembang. 

4. Taman Wisata Alam Ruteng

Taman Wisata Alam Ruteng (TWAR) berlokasi di Golo Loni, Borong, Kabupaten Manggarai Timur,. Destinasi wisata ini menyuguhkan pesona alam Manggarai serta udara yang menyejukkan. Di sini juga terdapat satu danau yang indah bernama Danau Ranamese. TWAR sangat cocok untuk Anda yang merindukan suasana alam yang asri atau ingin menepi sejenak dari rutinitas harian.

Anda bisa tinggal beberapa hari di kawasan wisatanya karena tersedia penginapan dengan harga cukup terjangkau. Anda juga bisa berwisata ke Puncak Nampar Nos atau puncak Ranaka serta mendengarkan suara burung dan melihat burung endemik Flores seperti burung hantu dan sejumlah potensi pariwisata lainnya.


5. Kuliner Khas Manggarai Timur

Ilustrasi Kopi Colol. Credit: pexels.com/Dominika

Ada berbagai pilihan makanan khas Kabupaten Manggarai Timur yang sangat sayang untuk dilewatkan. Ada Tapa Kolo, yaitu nasi bakar dengan menggunakan bumbu khas. Biasanya, tapa kolo disajikan pada saat tertentu, seperti syukuran tahunan atau dapat juga di kebun sebelum memulai tanam padi atau acara perayaan lainnya.

Ada juga Jojong yang terbuat dari ubi kayu dan jagung. Jojong diolah dengan proses panjang. Ubi kayu terlebih dulu ditumbuk halus dan berbentuk tepung. Selanjutnya, tepung ini diayak untuk memisahkan tepung halus dan kasar, lalu tepung halus inilah yang dimasak.

Manggarai Timur juga punya kopi khas yaitu Kopi Colol. Colol merupakan nama sebuah desa di Manggarai Timur yang dinobatkan sebagai desa wisata berbasis kopi. Rasa arabika dari kopi colol ini punya cita rasa yang sangat baik sehingga karena sudah melalui serangkaian tahapan proses uji sertifikasi dan memenuhi syarat ekspor. Kuliner khas lainnya adalah Rebok, Kokis Ene, Latung dan Kopi Pa’it.


6. Gunung Poco Ndeki

Gunung Poco Ndeki di Kabupaten Manggarai Timur, NTT. foto: Instagram @harticorlin

Gunung Poco Ndeki menghadirkan wisata petualangan yang sangat menarik dan menantang. Gunung ini memiliki pesona hutan tropis yang sangat rimbun dan kaya akan varietas tumbuhan dan pepohonan. Gunung Poco Ndeki merupakan habitat bagi beberapa jenis burung yang dilindungi.

Di gunung ini juga berdiri situs kampung tua suku Motuyang letaknya tersembunyi. Pendakian menuju puncak Gunung Poco Ndeki dimulai dari Kampung Sere, Kelurahan Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba yang berjarak sekitar 10 km dari Kota Borong.


4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya