Liputan6.com, Jakarta - Dokter anak di NewYork-Presbyterian Medical Group Queens dan asisten profesor pediatri klinis di Weill Cornell Medicine, dr. Gopi Desai mengatakan bahwa Covid-19 varian Omicron lebih menular. Karena itu, ia merekomendasikan beberapa hal yang perlu dilakukan agar anak di bawah umur lima tahun (balita ) terhindar dari Omicron.
"Saya merekomendasikan menghindari pertemuan yang menghadirkan banyak orang. Selain itu, menggunakan masker bedah untuk anak di atas usia dua tahun, dan sering mencuci tangan," kata Desai, dilansir dari laman Healthline, Rabu (23/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
Desai berkata, situasi apa pun yang melibatkan orang banyak dan orang asing dalam jarak dekat akan menempatkan Anda dan keluarga, terutama anak, pada risiko yang lebih tinggi terkena Covid. Hal itu mengingat tingkat positif yang tinggi di seluruh negara dan sifat yang sangat menular dari Omicron.
Rekomendasi yang lain dari Desai adalah tetap di luar ruangan jika cuaca pun memungkinkan. "Dan yang terpenting, tetap di rumah jika ada anggota keluarga yang sakit dan pastikan orang lain yang Anda temui tidak dalam kondisi sakit," imbuhnya.
Hal itu perlu dilakukan karena selama ini, anak-anak balita tidak dapat manfaat dari vaksinasi untuk melindungi mereka. Desai berkata, mereka tetap berada di antara kelompok rentan.
"Kalau bisa menghindari padatnya moda transportasi selama gelombang ini, itu yang paling aman," kata Desai.
Ia menambahkan, jika harus bepergian, pastikan untuk memakaikan masker bedah pada semua orang yang berusia di atas dua tahun dan sering mencuci tangan. Jaga jarak Anda dari pihak lain jika memungkinkan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Vaksinasi dan Booster
Menurut Dr. Jennifer Lighter, ahli epidemiologi rumah sakit di NYU Langone Health dan ahli epidemiologi pediatrik dan direktur penatagunaan anak, hal terbaik yang harus dilakukan agar anak balita tak tertular Omicron adalah memastikan semua orang di rumah yang memenuhi syarat mendapatkan vaksinasi dan booster. Dua hal itu bisa membantu mencegah berkembangnya Omicron.
Para bayi juga sangat mungkin terlindungi dari Covid-19 varian Omicron bila ibu divaksinasi dan booster selama kehamilan. Antibodi tingkat tinggi itu ditransfer ke bayi dan menjaganya tetap terlindungi selama beberapa bulan pertama kehidupan.
Advertisement
Banyak Istirahat
Desai mengatakan saat ini belum ada obat khusus yang bisa diperoleh untuk anak yang positif Covid-19. Karena itu, ia menyarankan agar orangtua berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendiskusikan langkah perawatan terbaik.
Bagi Desai, orangtua harus fokus untuk memberi anak banyak cairan dan memastikan mereka banyak beristirahat. Waspadai tanda-tanda kesulitan bernapas atau dehidrasi dan hubungi dokter anak Anda jika Anda memiliki kekhawatiran.
Kasus di Indonesia
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan sekitar 12 persen dari total kasus Omicron di Indonesia merupakan anak-anak.
"Kalau anak-anak sekitar positif Omicron ada 12 persen," katanya kepada merdeka.com, Rabu (2/2/2022). "Anak-anaknya usia di bawah 14 tahun," ucapnya.
Nadia menyebut dari total 2.980 kasus Omicron di Indonesia, 1.602 dibawa Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dan 1.093 transmisi lokal. Sisanya, yakni 285 kasus, masih dalam verifikasi.
Advertisement