Liputan6.com, Jakarta PT Phapros, Tbk yang merupakan perusahaan farmasi nasional memasarkan produk inovasi berupa suplemen penambah nafsu makan bagi anak, Curlysine, sebagai upaya pencegahan bertambahnya kasus stunting di Indonesia.
Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengatakan bahwa salah satu pertimbangan pihaknya mengembangkan produk tersebut karena jumlah kasus stunting akibat gizi buruk masih banyak di Indonesia.
Advertisement
“Oleh karena itu dibutuhkan berbagai intervensi berbasis keluarga berisiko stunting, yang salah satunya adalah dengan pemenuhan asupan gizi, termasuk memberikan suplemen makanan untuk anak bila perlu,” ujar Hadi di Jakarta, Rabu (23/2/2022).
Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan oleh Kemenkes bekerjasama dengan BPS dan Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil Sekretariat Wakil Presiden RI pada tahun 2021, angka stunting secara nasional mengalami penurunan sebesar 1,6 persen per tahun dari 27,7 persen tahun 2019 menjadi 24,4 persen tahun 2021.
“Hampir sebagian besar dari 34 provinsi menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun 2019 dan hanya lima provinsi yang menunjukkan kenaikan. Namun, prevalensi kasus stunting di Indonesia ini masih di atas Vietnam (23 persen), Malaysia (17 persen), Thailand (16 persen), dan Singapura (4 persen),” paparnya.
Kandungan
Hadi menambahkan Curlysine merupakan suplemen makanan tambahan untuk anak dengan kombinasi kandungan ekstrak curcuma, lysine, dan taurine.
Ekstrak curcuma secara saintifik dapat digunakan untuk indikasi gangguan pencernaan dan memperbaiki nafsu makan yang menurun termasuk sebagai immunomodulator. Sementara itu, lysine merupakan asam amino esensial yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan saraf pada anak serta mencegah terjadinya stunting.
Adapun taurine, lanjutnya, berperan penting untuk menjaga integritas sel pada beberapa organ tubuh. Dengan demikian, kesehatan secara umum pada anak dapat terjaga.
“Curlysine ini merupakan salah satu produk inovasi PT Phapros Tbk. Kami targetkan dapat terjual sebanyak 40.350 unit dalam satu tahun ke depan,” ujar Hadi.
Sebelumnya, emiten berkode saham PEHA ini optimistis catat pertumbuhan dobel digit di tahun 2022. Pertumbuhan tersebut utamanya akan didorong oleh pengembangan dan inovasi produk-produk baru.
Advertisement