Kebangkitan UMKM Selama Pandemi Terganjal Kesenjangan Digital

Sektor UMKM merupakan penggerak perekonomian nasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2022, 16:10 WIB
Perajin menyelesaikan kerajinan dari bahan rotan di Jakarta, Senin (13/9/2021). UMKM akan menjadi sektor dunia usaha memagang peranan penting dalam pemulihan ekonomi Indonesia karena telah berkontribusi sebagai penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) dalam negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Dalam ekosistem ekonomi digital, peran e-commerce masih menjadi pendorong pertumbuhan paling signifikan di semua negara ASEAN, termasuk Indonesia.

Di era digital, pemerintah memberikan perhatian lebih kepada sektor UMKM yang merupakan penggerak perekonomian nasional.

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan penggunaan digital menjadi keharusan dalam pengembangan UMKM. Tak hanya untuk memperluas pasar, digitalisasi juga diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan.

“Peran digital sangat penting karena Indonesia memiliki pasar yang sangat besar dan itu merupakan potensi ekonomi digital kami," kata Suahasil Webinar Indonesia-Japan Policy Research Forum for Asia dengan tema Enhancing SME's Innovation and Competitiveness: The Role of Finance and Digital Technology, Jakarta, Rabu (23/02).

Sejak awal pandemi pemerintah kata dia, sangat memahami UMKM akan sangat terpengaruh oleh pandemi. Maka, pemerintah telah banyak merancang dukungan anggaran untuk UMKM agar mampu bertahan melewati pandemi.

Salah satunya menginstruksikan alokasi kredit perbankan pada 2024 harus menjangkau 30 persen untuk UMKM. Kementerian Keuangan akan bekerja keras untuk memastikan target dari Presiden Joko Widodo itu tercapai.

"Dengan targetnya ini maka kami benar-benar harus mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah kita, dan kami harus menumbuhkannya selama masa pemulihan,” sambungnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tantangan Kesenjangan Digital

Pekerja memintal benang tali di Pabrik Pemintal Benang Tradisional di Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (11/2/2022). Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit ke sektor UMKM tumbuh 12,3 persen secara tahunan (year on year) menjadi Rp1.147,3 triliun di sepanjang 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Namun tak dapat dipungkiri masih ada sejumlah tantangan yang harus diwaspadai. Kesenjangan digital masih sangat banyak terjadi di Indonesia.

Selama pandemi, tantangan ini terlihat pada sektor pendidikan dimana pelaksanaan pembelajaran jarak jauh sangat dipengaruhi oleh koneksi digital. Kesenjangan ini terlihat terutama di daerah terpencil Indonesia. Dia memastikan APBN akan berkontribusi untuk menyelesaikan kesenjangan digital tersebut, khususnya untuk UMKM.

“Anggaran negara akan mendukung program peningkatan digital pada usaha kecil menengah kita,” sambungnya.

Transformasi digital dan UMKM telah menjadi bagian dari diskusi dalam program pemulihan di masa depan. Sebagaimana dibahas dalam pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 pekan lalu.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya