Kepala BNPB: Kepemimpinan Jokowi, Negara Mampu Kendalikan Laju Kenaikan Covid-19

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengatakan hampir dua tahun Indonesia menghadapi pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2022, 15:45 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Sidang Kabinet Pengarahan Presiden dan APBN 2022 di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 17 November 2021. (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengatakan hampir dua tahun Indonesia menghadapi pandemi Covid-19.

Namun, Indonesia diklaim mampu mengendalikan laju kenaikan kasus orang terpapar virus Corona.

Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana 2022 Adapun Rakornas ini dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Dengan kepemimpinan Bapak Presiden, negara kita terbukti mampu mengendalikan laju kenaikan kasus," kata dia melalui YouTube BNPB Indonesia, Rabu (23/2/2022).

Menurut Suharyanto, Indonesia mampu mempertahankan kapasitas fasilitas kesehatan dan pertumbuhan ekonomi di tengah badai Covid-19.

Dia menambahkan, BNPB telah merampingkan struktur Satuan Tugas Penanganan Covid-19 untuk mengoptimalkan penanganan virus Corona. Perampingan ini menitikberatkan pada upaya perubahan perilaku.

"Dengan antara lain penegakkan protokol kesehatan melalui peningkatan kinerja posko PPKM Mikro dan sosialisasi masif dengan menggunakan semua kanal komunikasi yang ada. Seperti media cetak, media elektronik dan media luar ruang," kata Suharyanto.

 


Hadapi Gelombang Ketiga

Saat ini, Indonesia masih menghadapi gelombang ketiga pandemi yang dipicu Covid-19 varian Omicron. Data Kementerian Kesehatan 22 Februari 2022 pukul 12.00 WIB, total kasus positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 5.289.414.

Tercatat 4.593.185 kasus di antaranya sudah sembuh, 146.798 meninggal dunia, dan 549.431 masih menjalani perawatan. Khusus kemarin, terjadi penambahan 57.491 kasus Covid-19 dalam 24 jam berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 537.081 spesimen dari 326.422 orang.

 

Reporter: Supriatin/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya