Liputan6.com, Jakarta - Situs arkeologi untuk ritual keagamaan ditemukan di bagian tenggara Yordania. Situs itu memiliki usia sejarah sekitar 9.000 tahun lalu.
Menurut Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Yordania, para arkeolog menemukan sebuah tempat pemujaan di situs tersebut dengan instalasi ritual unik pada zaman Neolitik, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Advertisement
Instalasi yang disebut "layang-layang gurun" itu digunakan sebagai perangkap massal untuk berburu gazel. Instalasi tersebut tersebar luas di dataran gersang Timur Tengah dan Asia barat daya, kata kementerian itu, seraya menambahkan bahwa diyakini instalasi di situs kuno itu digunakan untuk tujuan keagamaan.
"Penemuan ini belum pernah terjadi sebelumnya, karena merupakan bukti unik dari susunan ritual yang kompleks, yang berasal dari zaman Neolitik," papar pernyataan itu.
Kementerian tersebut juga menekankan pentingnya penemuan itu, dengan mengatakan bahwa penemuan tersebut menyoroti Yordania sebagai "tempat lahirnya peradaban yang terus memukau dunia dengan penemuan arkeologi baru."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Temuan 2 Sphinx Besar di Luxor Mesir
Sebuah tim arkeolog, saat memulihkan kompleks penguburan Raja Amenhotep III, menemukan dua Sphinx besar yang dibangun sekitar 3.300 tahun yang lalu.
Penemuan ini dilakukan di dekat kota modern Luxor di "Kuil Jutaan Tahun", Sputnik melaporkan pada Minggu (23/1/2022).
Patung-patung batu kapur setinggi 26 kaki menggambarkan Raja Amenhotep III sebagai Sphinx, makhluk mitos dengan tubuh singa dan kepala manusia.
Amenhotep digambarkan dengan janggut kerajaan dan mengenakan hiasan kepala luwak dan kalung lebar, Menurut Kementerian Pariwisata dan Barang Antik Mesir.
Patung-patung itu ditemukan setengah terendam air oleh tim arkeolog Mesir-Jerman.
Tiga patung granit dewi perang, Sekhmet, juga ditemukan.
Dewi Sekhmet sering digambarkan sebagai singa dan dikaitkan dengan penyembuhan. Dia diyakini memimpin firaun dalam peperangan, melindungi mereka dalam kehidupan, dan membimbing mereka ke alam baka.
Sphinx besar menunjukkan lokasi jalan prosesi. Setelah restorasi, sphinx ditemukan memiliki "kekasih dewa Amun-Re" yang tertulis di dada mereka. Amun-Re adalah dewa utama dan disembah sebagai dewa pencipta.
Advertisement